Pasar Hewan Boyolali Ditutup Lagi, Curhat Pedagang: Waktunya Bayar Sekolah Anak

Pasar Hewan Boyolali Ditutup Lagi, Curhat Pedagang: Waktunya Bayar Sekolah Anak

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 05 Jul 2022 12:47 WIB
Puluhan pedagang sapi mendatangi Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Selasa (5/7/2022).
Para pedagang sapi mendatangi Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Selasa (5/7/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali -

Para pedagang sapi di Boyolali mendatangi Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Mereka mengeluhkan perpanjangan penutupan pasar hewan tersebut.

Pantauan di lokasi, pedagang ada yang membawa bronjong berisi kambing. Ada juga yang membawa belasan domba. Karena pasar hewan masih tutup, mereka pun sekadar lewat dan putar balik.

Kebetulan hari ini memang hari pasaran Pasar Hewan Jelok yaitu pahing. Sebelum diperpanjang, penutupan pasar hewan di Boyolali berlaku hingga tanggal 4 Juli 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puluhan pedagang tetap bertahan di pasar tersebut. Mereka tampak duduk-duduk di lapak-lapak pedagang di dalam kompleks pasar. Mereka berbincang dengan Kepala UPT Pasar Hewan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, yang datang menemui para pedagang itu.

Para pedagang menyampaikan keluhan perpanjangan penutupan pasar. Juga tidak ada kepastian kapan akan dibuka lagi. Selain itu mereka menuntut solusi agar dapur para pedagang dan peternak tetap bisa ngebul.

ADVERTISEMENT

"Kita memastikan pasarnya buka atau tidak. Makanya kita cek ke sini. Ternyata diperpanjang sampai batas waktu tidak ditentukan. Kecewa," kata Taryono, pedagang sapi asal Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali di Pasar Jelok, Selasa (5/7/2022).

Pedagang berharap pasar hewan bisa segera dibuka lagi. Sehingga perekonomian masyarakat yang bergantung di pasar ini bisa bangkit lagi. Dengan dibukanya pasar, diharapkan harga-harga sapi juga tidak anjlok seperti saat ini.

"Harapan kami pasar hewan segera dibuka lagi, jadi bisa transaksi. Coro ngedole ki gampangane ora banget sing dithuthuk (menjualnya sapi tidak terlalu ditekan). Lha sekarang ini sapi yang mestinya harganya bisa Rp 20 juta, Rp 25 juta, laku terjualnya hanya Rp 3 juta itu gimana," ungkap Taryono, pedagang asal Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali ini.

Puluhan pedagang sapi mendatangi Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Selasa (5/7/2022).Puluhan pedagang sapi mendatangi Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Selasa (5/7/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng

Pedagang lainnya, Sutris, warga Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo mengatakan para peternak dan pedagang sapi saat ini sangat tertekan. Apalagi saat ini waktunya bayar biaya sekolah anak.

"Misalnya, petani punya sapi 1 ekor. Anak mau sekolah. Sapi ini yang digadang-gadang untuk biaya sekolah anak. Sapi mau dijual nggak ada yang beli, karena pasarnya tutup. Kan ini meresahkan masyarakat. Anak bisa nggak jadi sekolah," katanya.

Senada pedagang sapi lainnya, Purnomo, warga Desa Brajan, mempertanyakan penutupan pasar hewan di Boyolali yang sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menurut dia, pedagang ingin ada kepastian.

"Harapan pedagang ya segera dibuka. Misalnya dengan syarat sapi yang sehat benar-benar bisa diperjualbelikan, atau sapi yang untuk penggemukan saja, sapi siap potong bisa untuk dijual (di pasar)," kata Purnomo di tempat yang sama.

Dikemukakan dia, saat ini para pedagang dan peternak juga sama-sama takut. Mau membeli sapi nggak berani karena pasar masih ditutup.

"Sapi juga dipersiapkan untuk bayar anak sekolah dan lain-lain, ini mau dijual kam juga nggak berani beli, mau dijual kemana kalau pasar ditutup," imbuh dia.

Halaman selanjutnya, tanggapan dinas.

Sementara itu Kepala UPT Pasar Hewan Disdagperin Boyolali, Sapto Hadi Darmono, mengatakan aspirasi para pedagang itu akan disampaikan ke atasannya. Dikemukakan, dalam penutupan pasar ini pihaknya hanya menjalankan tugas saja.

"Kita hanya melaksanakan tugas, tidak punya wewenang untuk menentukan dibuka atau ditutup," ujarnya.

Penutupan pasar tersebut merupakan usulan dari Disnakan. Setelah terbit surat permohonan, pihaknya kemudian menindaklanjutinya.

Diberitakan sebelumnya, Pemkab Boyolali memperpanjang lagi penutupan seluruh pasar hewan. Perpanjangan penutupan pasar yang ketiga kalinya ini bahkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Iya, penutupan seluruh pasar hewan di Boyolali diperpanjang lagi mulai tanggal 5 Juli 2022 sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan," kata Kepala UPT Pasar Hewan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Sapto Hadi Darmono, Senin (4/7).

Disdagperin Boyolali telah mengeluarkan surat pengumuman tentang perpanjang penutupan seluruh pasar hewan di Boyolali. Penutupan didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian nomor 500.1/KPTS/M/06/2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kemudian juga surat dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali tentang permohonan perpanjangan penutupan pasar hewan.

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)


Hide Ads