Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kabupaten Boyolali, menindaklanjuti temuan 4 ekor sapi ndeprok (jatuh terduduk) di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo. Petugas menduga, sapi-sapi itu diduga telah terpapar virus penyakit kuku dan mulut (PMK).
"(Hasil pemeriksaan) Ya sudah mengarah ke PMK itu," kata Kabid Kesehatan Hewan Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania, kepada detikJateng, Kamis (23/6/2022).
Afiany mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait langsung mendatangi sapi-sapi yang semula berada di Pasar Hewan Jelok. Saat dicek petugas, sapi-sapi itu sudah berada di pekarangan pemiliknya di Desa Jelok juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kami ke sana ada 8 ekor sapi. 5 ekor dicencang (ditambatkan) di luar kandang, 3 ekor di dalam kandang," jelasnya.
Sapi-sapi di kebun luar kandang itu, kata dia, kondisinya sudah ndeprok atau duduk. Kemudian keluar air liur berlebih dari mulutnya.
"Kondisinya (yang diluar kandang) ndeprok, hipersalivasi (liur berlebih), sudah mengarah ke PMK itu. Kalau ndeprok jelas kukunya rusak," ungkap Afi, sapaan akrabnya.
Menurut Afi, sapi-sapi yang didatangkan pemiliknya dari Lumajang, Jawa Timur itu juga tidak dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Dikemukakan dia, SKKH dikeluarkan berdasarkan kondisi ternak dalam kondisi sehat. Jika tertular dalam perjalanan, maka butuh waktu beberapa hari sapi-sapi itu baru menunjukkan gejala klinis.
"Lha ini sampai disini sapi-sapinya sudah ndeprok. Ditanya pemiliknya juga nggak punya SKKH. Tanpa SKKH itu, illegal," ujar dia.
Meski demikian, pihaknya langsung melakukan langkah antisipasi agar virus tidak menyebar. Sapi-sapi itu langsung diobati.
Petugas juga melakukan penyemprotan disinfektan di kandang tersebut. Selain itu, PMI Boyolali juga melakukan penyemprotan di pasar hewan Jelok.
"Kalau saran saya, (sapi-sapi itu) suruh kembalikan. Jangan nambahi kasus di Boyolali," tegas Afi.
Sementara itu Polsek Cepogo, juga turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, mengatakan setelah mendapat informasi adanya sapi ndeprok di Pasar Hewan Jelok, Satgas PMK Kecamatan Cepogo dan Kabupaten Boyolali langsung turun. Menurut dia, sapi-sapi tersebut memang ada tanda-tanda terjangkit virus PMK.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Kita imbau ke pedagang sementara tidak transaksi di pasar, kalau transaksi dipastikan sapi-sapi yang sehat," imbau dia.
Diberitakan sebelumnya, empat ekor sapi tergeletak di Pasar Sapi Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, sempat mengagetkan warga setempat. Warga khawatir sapi-sapi itu terpapar penyakit mulut dan kukuk (PMK).
Kepala UPT Pasar Hewan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Sapto Hadi Darmono, membenarkan adanya sejumlah sapi yang ndeprok di pasar hewan Jelok. Peristiwa itu terjadi dini hari tadi. Pihak mendapat informasi tersebut langsung bergegas mengecek kesana.
"Saya cek ke sana (Pasar Hewan Jelok) jam 05.00 WIB. Ada empat ekor sapi tergeletak di dalam pasar hewan. Tiga ekor lainnya di luar pasar," kata Sapto Hadi Darmono kepada para wartawan Kamis (23/6).
Simak Video "Video Geger 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Dititipkan ke Tersangka untuk Ngaji"
[Gambas:Video 20detik]
(aku/sip)