Penutupan Pasar Hewan di Klaten Diperpanjang, Pedagang Kambing Sambat

Penutupan Pasar Hewan di Klaten Diperpanjang, Pedagang Kambing Sambat

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 08 Jun 2022 12:37 WIB
Suasana Pasar Hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara setelah perpanjangan penutupan, Rabu (8/6/2022).
Suasana Pasar Hewan Plembon, Kecamatan Klaten Utara setelah perpanjangan penutupan, Rabu (8/6/2022). (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten - Penutupan pasar hewan di Klaten diperpanjang 14 hari ke depan gegara kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). Para pedagang ternak kambing pun mengeluh pusing kehilangan pendapatan.

"Kami mengeluhkan sekali, kita tidak ada pemasukan. Ya kita rugi waktu dan rugi tidak ada penghasilan," kata pedagang kambing warga Karanganom, Klaten Utara, Tugimin (62), kepada detikJateng di Pasar Plembon, Klaten, Rabu (8/6/2022).

Menurut Tugimin, dengan penutupan perpanjangan, pedagang harus keluar biaya pakan. Uang pemeliharaan diambil dari uang kebutuhan hidup.

"Uang biaya pakan diambil dari dalam (rumah tangga). Biasanya menjelang Idul Adha saya bisa menjual 25 ekor. Ini belum bisa jual, keluar saja belum dan tidak aktivitas pasar," jelas Tugimin.

Tugimin mengaku tidak keberatan pasar hewan ditutup pemerintah. Namun, pedagang meminta waktu satu atau dua jam untuk bisa berjualan.

"Ditutup juga boleh, tapi mbok dikurangi satu atau dua jam untuk kami cari penghasilan. Biar kami ada pemasukan untuk biayai keluarga," kata Tugimin.

Persoalan penyakit PMK yang ditemukan sapi, kata Tugimin, imbasnya sampai ke pedagang kambing. Padahal, lanjutnya, selama ini tidak ada PMK pada ternak kambing.

"Kambing di sini tidak pernah kena PMK. Paling diare atau kudisan, tapi kami kena imbasnya," imbuh Tugimin.

Pedagang kambing lain, Trimo (60) warga Desa Tempursari, Kecamatan Ngawen menyatakan kecewa dengan perpanjangan penutupan. Sebab, pedagang tidak punya penghasilan.

"Kita kecewa. Selama ini tidak ada PMK, kambing tidak mau makan dan berdiri karena keracunan makanan, bukan PMK," ucap Trimo kepada detikJateng.

Pantauan detikJateng di lokasi, sebagai satu satunya pasar hewan yang Pasaran Kliwon, Pasar Plembon tetap ramai. Namun, hanya pedagang peralatan ternak dan burung yang membawa dagangan.

Pedagang kambing tidak satupun membawa dagangan dan polisi berjaga di lokasi. Mereka hanya datang membawa bronjong kosong ke lokasi untuk melihat keadaan.

Lurah Pasar Hewan Plembon, Agus, menyatakan pasar tetap ditutup. Tidak ada toleransi satu atau dua jam bagi pedagang.

"Dibuka satu jam atau dua jam sama saja terjadi kontak hewan. Jadi sama saja dengan dibuka sehari risiko penularannya," ucap Agus kepada detikJateng di lokasi.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Klaten memutuskan memperpanjang penutupan pasar hewan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak. Perpanjangan diputuskan karena angka kasus masih tinggi.

"Mempertimbangkan angka kenaikan kasus yang masih tinggi diputuskan penutupan pasar hewan diperpanjang. Perpanjangan selama 14 hari ke depan," kata Pj Sekda Kabupaten Klaten, Jajang Prihono, kepada detikJateng, Selasa (7/6).

+++

Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY, jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus.

Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.

Yuk, ajak juga teman-temanmu!


(sip/dil)


Hide Ads