Unik! Beli Takjil di Pasar Uwuh Purworejo, Bayarnya Pakai Sampah

Unik! Beli Takjil di Pasar Uwuh Purworejo, Bayarnya Pakai Sampah

Rinto Heksantoro - detikJateng
Jumat, 15 Apr 2022 17:29 WIB
Suasana Pasar Uwuh di jalan Magelang-Purworejo KM 5, Desa Trirejo, Purworejo, Jumat (15/4/2022).
Suasana Pasar Uwuh di jalan Magelang-Purworejo KM 5, Desa Trirejo, Purworejo, Jumat (15/4/2022). (Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng)
Purworejo -

Ada yang unik di Pasar Uwuh Kabupaten Purworejo. Betapa tidak, para pengunjung yang datang ke pasar ini cukup membayar dengan sampah saat membeli takjil.

Uwuh adalah bahasa Jawa untuk sampah. Pasar Uwuh tersebut terletak di jalan Magelang-Purworejo KM 5, Desa Trirejo, Kecamatan Loano, Purworejo.

Pasar ini buka setiap hari selama bulan Ramadan, sejak pukul 15.00 WIB hingga menjelang magrib. Pasar ini menyediakan berbagai menu takjil baik makanan atau minuman untuk berbuka puasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, tidak seperti kebanyakan pasar yang menjual menu takjil, pengunjung yang datang ke pasar ini cukup membawa sampah untuk membeli takjil. Konsep tersebut sengaja dilakukan guna menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengedukasi masyarakat.

"Jadi kita ingin sesuatu yang berbeda, kita juga ingin mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli lingkungan dengan menjaga kebersihan sesuai slogan kami yakni beli jajan pakai sampah," kata ketua Pasar Uwuh, Vabrian Mahendra (31) saat ditemui detikJateng di lokasi, Jumat (15/4/2022) sore.

ADVERTISEMENT

Sebelum membeli takjil, lanjutnya, pengunjung hanya perlu membawa sampah yang kemudian akan ditimbang oleh petugas pasar. Berat sampah nantinya akan dihargai sesuai dengan berat dan jenisnya.

Setelah besaran nominal ditentukan, sampah kemudian akan ditukar dengan koin plastik yang memiliki nilai nominal sesuai dengan berat dan jenis sampah. Adapun jenis sampah yang diterima oleh petugas pasar meliputi sampah plastik, kertas dan logam.

Untuk masing-masing koin yang didapat, memiliki nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000. Koin-koin ini lah yang nantinya digunakan untuk bertransaksi di Pasar Uwuh.

"Kalau sampah plastik per kilogram dihargai Rp 2.000, kertas juga sama. Kalau logam Rp 3.000 per kilonya. Tapi bagi pengunjung yang tidak bawa atau tidak punya sampah tetap bisa datang dan membeli takjil. Caranya dengan menukar uang dengan koin-koin tadi sesuai nominal," jelasnya.

Setelah memiliki koin cukup, pengunjung bisa langsung membeli menu takjil sesuai dengan selera. Berbagai makanan dan minuman pun disajikan dengan harga murah meriah. Sembari menunggu waktu berbuka puasa, pengunjung pun bisa duduk di tempat yang disediakan di tengah pasar dan menikmati sajian live musik.

Suasana Pasar Uwuh di jalan Magelang-Purworejo KM 5, Desa Trirejo, Purworejo, Jumat (15/4/2022).Suasana Pasar Uwuh di jalan Magelang-Purworejo KM 5, Desa Trirejo, Purworejo, Jumat (15/4/2022). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng

Sampah-sampah yang terkumpul, nantinya akan masukkan bank sampah desa setempat. Setelah disortir, sampah akan didaur ulang dan dijadikan kerajinan tangan.

"Kita kan punya bank sampah induk, nanti sampah-sampah ini akan kita daur ulang atau dijual ke pabrik," sebutnya.

Sementara itu, salah satu pengunjung Linang Siswanto (17) yang datang bersama temannya Naila Sahara (16) mengaku sengaja ingin ngabuburit di tempat itu. Dengan membawa sampah kardus bekas, mereka pun bisa memilih takjil yang akan dibeli.

"Ya tahunya ada pasar ini dari teman, katanya bisa beli pakai sampah makanya sekalian ngabuburit menghabiskan waktu sambil menunggu buka puasa terus ke sini sambil nonton musik. Tadi bawa sampah kardus, lumayan lah bisa ditukar koin terus buat beli takjil," ucap Linang.

Pengunjung lain, Heni Isfantari (35) mengaku sudah beberapa kali ke pasar tersebut. Ia berharap agar Pasar Uwuh ini terus ada meski di luar bulan Ramadan.

"Ini bagus konsepnya, bisa membantu mengelola sampah. Pinginnya ya kalau bisa ada terus nggak cuma saat Ramadan," tuturnya.




(aku/sip)


Hide Ads