Operasi minyak goreng curah yang sedianya dilakukan di Pasar Johar, Jalan KH Agus Salim, Semarang hari ini batal dilaksanakan. Pedagang yang sudah mengantre sejak pagi terpaksa pulang tanpa membawa minyak goreng.
"Mestinya hari ini, tadi ngantre sampai sebegitu banyaknya. Sampai sekarang belum datang, mungkin besok," ujar Koordinator Operasi Minyak Goreng Curah di Pasar Johar, Hanafi di lokasi, Kamis (7/4/2022).
Sedianya operasi minyak goreng curah di Pasar Johar mendapatkan jatah sekitar 8 ribu liter atau sekitar 7,5 ton. Dia menyebut, pendaftar sudah memenuhi kuota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya gelombang yang pertama kita utamakan 8.000 untuk hari ini sudah selesai," kata Sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Semarang ini.
Dia menyebut satu orang hanya dibatasi membeli 15 liter. Harga minyak goreng curah ini diedarkan dengan harga Rp 14 ribu.
"Kecuali ada yang memang ada koordinatornya dia itu sudah hitungan dia akan membagi berapa orang ya tinggal kalikan saja," jelasnya.
Dia meminta besok pedagang datang sekitar pukul 08.00 WIB. Tidak ada syarat khusus untuk mendapat minyak goreng. Pedagang hanya diminta datang membawa KTP dan fotokopi KTP.
"Ya kita kan nanti untuk laporan ke PPI-nya kan kalau bisa dilampirkan KTP-nya," terang Hanafi.
Pedagang antre sejak pagi
Pedagang yang mengantre terpantau mulai membubarkan diri sekitar pukul 16.00 WIB. Padahal, banyak dari mereka sudah menunggu sejak pagi.
"Sejak tadi pagi sekitar jam 6, setengah 7-an," kata salah seorang pedagang Agus Setiyawan (35) saat di lokasi, hari ini.
"Katanya petugasnya datang, tapi kok belum, ini sudah nunggu sampai jam 4," lanjutnya.
Rata-rata mereka sudah menunggu sejak pukul 08.00 WIB. Agus yang datang sekitar pukul 06.30 WIB sendiri sudah mendapat nomor urut 27.
"Harus daftar dulu bawa KTP, fotokopi KTP, terus daftar sama petugasnya, terus kita suruh antre dipanggil satu persatu," jelasnya.
Agus berharap kelangkaan minyak goreng segera berakhir. Sebab, beberapa minggu terakhir dirinya disibukkan untuk mencari minyak goreng curah.
"Kayak kita-kita masyarakat kecil harus didahulukan," harap Agus.
(ams/sip)