Perjuangan Warga Purworejo, Antre Seharian Gagal Dapatkan Minyak Goreng

Perjuangan Warga Purworejo, Antre Seharian Gagal Dapatkan Minyak Goreng

Rinto Heksantoro - detikJateng
Selasa, 05 Apr 2022 12:08 WIB
Warga di Purworejo mengantre minyak goreng curah di toko yang masih tutup, Selasa (5/4/2022).
Warga di Purworejo mengantre minyak goreng curah di toko yang masih tutup, Selasa (5/4/2022). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Ratusan warga Kutoarjo, Purworejo, rela antre demi mendapatkan minyak goreng curah yang hingga kini masih langka. Bahkan, sebagian dari mereka sudah mengantre hingga 24 jam, menunggu giliran untuk bisa dilayani.

Antrean panjang nampak di depan Toko Budi Jl MT Haryono No 19, Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, pada Selasa (5/4/2022). Mereka kembali antre lantaran sehari sebelumnya gagal mendapat giliran membeli minyak goreng curah.

"Saya sudah antre dari kemarin jam 09.00 pagi, saya tunggu sampai tutup tokonya tetap nggak dapat (minyak goreng). Kemudian yang kemarin antre sepakat jeriken ditinggal di sini biar nggak dari nol lagi. Terus ini kembali ke sini antre lagi, tapi sampai sekarang sudah 24 jam lebih juga masih antre dan belum dapat," kata Wakijo (52) sembari menunggui jeriken miliknya, saat ditemui detikJateng di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Arini (44). Pemilik warung gorengan dan kelontong ini juga sudah menunggu sejak kemarin pagi. Ia berharap agar situasi segera kembali normal seperti sedia kala.

"Penginnya situasi cepat berubah nggak seperti ini, kasihan masyarakat kecil. Kemarin udah ngantre sampai tutup dan nggak dapat, ini harus antre lagi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Nasib lebih tidak beruntung dirasakan oleh Sadiyem (48). Ia dan warga lain yang berusaha mengantre hari ini terpaksa harus gigit jari lantaran tak bisa membawa pulang minyak goreng.

Pemilik toko hanya melayani warga yang sudah mengantre sejak kemarin. Beberapa warga yang berusaha merangsek masuk ke barisan justru menambah gaduh suasana lantaran kedapatan tidak mengantre dari kemarin.

"Hari ini suruh balik nggak boleh beli minyak goreng karena toko hanya melayani yang sudah antre dari kemarin. Ya jauh-jauh naik angkot, sudah antre malah nggak dapat apa-apa," ucap Sadiyem.

Sementara itu, pemilik toko, Rosalina (60) menuturkan bahwa antrean panjang pembeli minyak terjadi sejak Senin (4/4) kemarin. Hal itu dikarenakan minyak goreng curah yang ia pesan dari Semarang terlambat datang.

"Pesanan minyak terlambat datang, sudah beberapa kali pesan tapi mundur terus dan baru datang hari Minggu (3/4) kemarin makanya langsung diserbu warga," sebutnya.

Karena stok terbatas, pihaknya juga membatasi jumlah minyak goreng curah yang dibeli setiap orang. Dengan harga Rp 15.500 per kg, warga hanya boleh membawa pulang maksimal 17 kg. Itu pun, mereka harus menyertakan fotokopi KTP dan menunjukkan KTP asli saat membeli minyak goreng tersebut.

"Hari ini kami melayani yang antre kemarin dulu karena stok juga terbatas. Syarat KTP memang dari sini biar nggak ada yang dobel, maksimal juga 17 kilogram per orang biar rata, kasihan yang lain yang belum dapat," tandasnya.




(ahr/rih)


Hide Ads