Warga rela antre untuk mendapatkan minyak goreng curah di kawasan Muntilan, Kabupaten Magelang. Karena terbatasnya stok minyak goreng, pihak toko membatasi pembelian.
Berdasarkan pantauan detikJateng, Rabu (23/3/2022), warga sebelumnya antre terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor atau girik. Kemudian warga menunggu panggilan untuk mendapatkan minyak goreng curah.
Untuk pembeli eceran, tiap orang maksimal mendapatkan kuota dua jeriken atau 32 kg. Kemudian bagi 50 pelaku usaha yang sudah di-list sebelumnya, mendapatkan jatah 160 kg atau 10 jeriken.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Administrasi Toko 15 Muntilan, Elizabeth Septiana mengatakan, toko terakhir menjual minyak goreng curah pada, Senin (14/3). Lalu pihak toko baru kembali mendapatkan stok minyak goreng, hari ini.
Di toko tersebut, minyak goreng curah dijual seharga Rp 14 ribu per liter, sedangkan yang dijual Rp 15.500 per kilogram.
"Sekarang subsidi harga Rp 15.500 per kilo, kalau per liter Rp14.000. Yang dijual Rp 15.500 per kilo, kita (memakai) timbangan per kilo," kata Elizabeth kepada wartawan, hari ini.
Elizabeth menuturkan, mulai pukul 08.30 WIB, warga antre mengambil nomor dan sekaligus membayar. Kemudian, sekitar pukul 10.30 WIB, nomor antrean telah habis.
"Ambil antrean sekalian bayar, dipanggil baru diisi. Antrean mulai jam 08.30, yang belakang ada 50-an (usaha makanan kecil). Ambil tiket dibuka 08.30 kita kasih nomor, sudah dari jam 7 antre (warga eceran). Sudah dihitung, diperhitungkan, ini langsung habis jam 10.30 habis, sudah nggak dapat antrean," tuturnya.
Adapun warga sendiri, kata dia, mereka yang telah di-list tersebut dimasukkan dalam grup WhatsApp (WA). Kemudian info penjualan minyak goreng disebar melalui grup WA
"Lewat WA grup pedagang, jadi langganan. Jadi hari ini jual, jam 07.00 WIB atau 07.30 WIB kita share, tapi sebelum kita share juga sudah ada yang antre, nggak tahu dapat info dari mana," ujarnya.
Salah seorang pembeli, Suwartini warga Gulon, Salam mengatakan, jika datang pukul 07.30 WIB untuk mengambil nomor antrean 168. Pihaknya mengakui, jika sejak dua minggu tidak mendapatkan minyak goreng untuk menggoreng rambak.
"Saya ke sini pukul 07.30 WIB. Ini dapat nomor 168. Saya dapat dua jeriken untuk menggoreng rambak. Untuk setiap harinya butuh 4 jeriken minyak, ini dapat 2 jeriken, besok antre lagi," pungkasnya.
(aku/sip)