Jelang datangnya bulan suci Ramadan, membawa angin segar pagi para petani. Tingginya biaya perawatan saat musim hujan bisa ditutup dengan tingginya harga jual cabai saat panen.
Salah satu petani cabai di Desa Kutayasa, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Drajat menyebut harga cabai di tingkat petani saat ini Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Sebelumnya harga kisaran Rp 25 ribu per kilogram.
"Sekarang harga cabai rawit merah berkisar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram. Tergantung bagus atau tidaknya cabai. Kalau sebelumnya hanya Rp 25 ribu per kilogramnya," ujar Drajat saat ditemui di kebun cabai, Jumat (18/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drajat menyebut dengan harga cabai saat ini petani bisa untung. Sebab, saat musim hujan, petani cabai lebih ekstra dalam merawat tanaman agar tidak membusuk, sehingga biaya perawatan menjadi naik.
"Ya senang kalau harga cabai tinggi, tapi kan ini musim hujan rawan busuk dan penyakitan. Perawatan lebih ekstra. Dan biayanya pun jadi tambah. Harus beli obat, soalnya hujan begini rawan kena penyakit yang menyebabkan cabai busuk dan mati," ungkapnya.
Drajat berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga cabai. Sebab, biaya perawatan saat harga cabai tinggi dan saat harga cabai anjlok sama.
"Untuk pemerintah mestinya bisa ada harga cabai yang stabil, karena mau pas harga mahal atau pas murah merawatnya sama saja. Jadi kalau pas harga murah kami tidak untung," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan detikJateng harga cabai rawit merah di pasar tradisional Banjarnegara sudah tembus Rp 70 ribu per kilogram.
"Kalau sekarang cabai merah sebelumnya Rp 20 ribu sekarang Rp 40 ribu. Terus untuk cabai rawit merah atau cabai setan sekarang Rp 70 ribu," ujar pedagang sayuran di pasar tradisional Banjarnegara, Slamet.
(ams/rih)