Pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah mulai berdampak kenaikan harga. Harga makanan gorengan naik jadi Rp 1.000 per buah.
"Saya terpaksa menaikkan harga (jadi) Rp 1.000 per biji. Ya tempe goreng, tahu, bakwan, ketela dan lainnya mulai hari ini," ungkap Tri (40) pedagang makanan gorengan di Delanggu kepada detikJateng, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya harga gorengan rata-rata di Klaten yakni Rp 2.000 per 3 gorengan. Menurut Tri, kenaikan harga itu disebabkan harga minyak naik sejak tanggal 16 Maret kemarin. Baik kemasan maupun minyak curah semua naik.
"Naiknya minyak goreng kemasan tidak diduga sebelumnya. Masak Rp 14 ribu jadi Rp 26 ribu padahal pedagang seperti saya nyari yang cepat ya pakai kemasan," lanjut Tri.
Tri mengatakan jika tidak menaikkan harga dagangannya maka dia tidak mungkin bisa bertahan. Sementara itu, harga tepung juga naik beberapa hari ini.
"Kalau tidak naik gimana, minyak naik, tepung jadi Rp 12 ribu eceran kemasan. Dulu sebelum naik Rp 1.000 bisa dapat tiga biji tempe, sekarang sebiji saya jual Rp 1.000," imbuh Tri.
Lain dengan seorang penjual ayam goreng di Pasar Klepu, Kecamatan Ceper, Irfan, mengatakan tidak menaikkan harga barang. Untuk menyiasati harga minyak goreng ukuran ayam dikecilkan.
"Ukuran ayam saya kecilkan, pas motong dikurangi sekitar setengah sampai satu centimeter. Harga minyak soalnya sudah baru," kata Irfan di lokasi, pagi ini.
Menurut Irfan, harga minyak goreng kemasan dua liter ada Rp 54 ribu. Sedangkan minyak goreng curah dari Rp 14 ribu menjadi Rp 18 ribu per liter.
"Katanya curah Rp 14 ribu per liter, tapi saya beli Rp 18 ribu, ada yang Rp 17 ribu juga, mau bagaimana lagi," sambung Irfan.
Diwawancara terpisah, penjaga toko swalayan berjaring di Jalan Jogja-Solo, Kecamatan Delanggu, Darmawan, mengatakan minyak goreng kemasan stok di rak kini penuh. Stok minyak goreng di toko tempatnya bekerja sudah ada sejak kemarin.
"Sejak kemarin sudah ada tapi harganya ya harga baru. Tapi sepi pembeli," ungkap Darmawan kepada detikJateng, hari ini.
Pantauan detikJateng di beberapa toko modern berjaringan, stok minyak goreng premium kemasan penuh. Bahkan di Jalan Pemuda, Kota Klaten sebuah toko memajang minyak goreng kemasan di teras.
Label harga kemasan dua liter terpasang Rp 47.700, Rp 51.500 bahkan ada yang Rp 64.000. Mereknya pun beragam.
Kabid Perdagangan DKUKMP Pemkab Klaten, Mursidi, mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kita tidak sosialisasi sebab sudah keputusan pemerintah semua sudah tahu. Untuk operasi pasar minyak goreng tidak mungkin lagi karena sudah dilepas ke harga pasar," jelas Mursidi kepada detikJateng.
Baca juga: Gempa Darat M 2,2 Guncang Karanganyar |
(sip/mbr)