Pedagang Pasar Gunungkidul Mengeluh: Minyak Goreng Masih Langka!

Pedagang Pasar Gunungkidul Mengeluh: Minyak Goreng Masih Langka!

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 17 Mar 2022 17:27 WIB
Salah satu penjual minyak goreng di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul, Kamis (17/3/2022).
Salah satu penjual minyak goreng di Pasar Argosari, Wonosari, Gunungkidul, Kamis (17/3/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Gunungkidul -

Pemerintah telah mencabut aturan terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng (migor) kemasan untuk menanggulangi kelangkaan. Kendati demikian, pedagang di Pasar Argosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, masih mengeluh sulitnya mendapatkan minyak goreng kemasan.

Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Sugiyanti, mengaku telah mengetahui kabar tentang pencabutan HET minyak goreng. Namun, dia menilai hingga kini masih kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan.

"Untuk minyak goreng kemasan masih langka. Tadi saya tanya ke agen juga katanya stok belum turun," kata Sugiyanti kepada wartawan di Pasar Argosari, Kamis (17/3/2022).

Bahkan, Sugiyanti mengaku juga kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di toko jejaring. Untuk itu, Sugiyanti menjajakan minyak goreng secara eceran yang dikemas dalam kemasan botol air mineral.

"Saya dapat minyak goreng dari agen luar Gunungkidul dan saya jual eceran dalam kemasan botol air mineral. Untuk setengah liter harganya Rp 12.500 dan untuk satu liter harganya Rp 25 ribu," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan (Disdag) Gunungkidul Sigit Haryanto menyebut minimnya stok minyak goreng kemasan di pasar tradisional kemungkinan karena masih dalam perjalanan. Sementara itu untuk stok di salah satu swalayan terbilang aman.

"Itu terjadi lantaran pihak swalayan juga bisa mendapatkan barangnya dengan cepat," kata Sigit.

Harga minyak goreng kemasan di swalayan mulai dari Rp 23 ribu per liter hingga Rp 47.500 untuk 2 liter.

Sigit tetap optimistis persediaan minyak goreng kemasan bisa segera kembali normal seiring dengan adanya kebijakan baru pemerintah pusat tersebut.

"Setidaknya dalam satu atau dua hari ini stok (minyak goreng kemasan) bisa kembali normal," imbuhnya.

Untuk diketahui, pemerintah telah mencabut aturan terkait HET minyak goreng kemasan untuk menanggulangi kelangkaan. Sebelumnya, minyak goreng kemasan premium dipatok Rp 14.000 per liter dan sederhana Rp 13.500 per liter.

Sementara untuk minyak curah saat ini HET-nya di angka Rp 14.000 atau naik dari sebelumnya sebesar Rp 11.500.




(rih/ahr)


Hide Ads