Ketersediaan minyak goreng kemasan di toko, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih langka. Penjual pun mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan.
Pantauan detikJateng di Toko Al-Munir, Desa Demaan, Kecamatan Kota, masih langka. Tampak di rak minyak goreng kemasan kosong. Tidak ada satu pun minyak goreng kemasan.
Pemilik Toko Al-Munir, Ida (50), mengatakan dua hari ini minyak goreng kemasan sulit didapatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak kemarin tidak ada barang, susah. Dua hari ini tidak ada," kata Ida kepada detikJateng, Kamis (17/3/2022).
Menurutnya, kelangkaan minyak goreng kemasan terjadi sejak bulan Februari 2022 lalu. Hingga sekarang pun minyak goreng kemasan masih langka. Padahal, kata dia, banyak permintaan minyak goreng.
"Bulan Februari sudah susah. Tadi pembeli ibu-ibu banyak yang cari tapi tidak ada, pada bingung," ucapnya.
Ida mengatakan minyak goreng kemasan terakhir dijual dengan harga Rp 16,5 ribu per liter. Namun beberapa pekan ini harganya sempat naik Rp 20 ribu per liter.
"Harga Rp 16,5 ribu per liter. Sempat Rp 20 ribu. Ini terakhir ada kemarin Rp 16,5 ribu per liter cenderung turun ya," jelas Ida.
Dia menambahkan, biasanya sekali kulakan membeli 5 karton minyak goreng kemasan. Itu pun kata dia langsung ludes terjual habis.
"Banyaknya 5 karton itu 60 liter yang saya beli. Langsung habis pas kemarin, tapi ini susah tidak ada," kata Ida.
Diwawancara terpisah, Bupati Kudus HM Hartopo meminta kepada penjual minyak goreng agar tidak menimbun. Sebab, kata dia, minyak goreng masih langka di wilayah Kudus.
"Kita baru rapat dengan Dinas Perdagangan terkait pemetaannya, harganya sesuai dengan pasar agar tidak langka. Jangan sampai ada yang menimbun minyak goreng," kata Hartopo kepada wartawan ditemui di Kudus siang ini.
(rih/sip)