.webp)
Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah hingga hari ini masih terendam banjir. Genangan air rata-rata masih setinggi pinggang orang dewasa.
Hingga Kamis (17/3/2022) siang, masih ada 7 desa di Kecamatan Butuh yang terendam banjir. Desa tersebut antara lain Desa Klepu, Wironatan, Kedungmulyo, Kedungsri, Kedungsari, Sidomulyo, dan Rowodadi. Puluhan warga masih diungsikan di gedung PNPM Butuh.
Pantauan detikJateng di lokasi, banjir yang sempat merendam jalan nasional penghubung Kabupaten Purworejo-Butuh kini sudah surut dan sudah bisa dilalui oleh kendaraan besar maupun kecil. Sebelumnya, jalan tersebut terendam banjir sejak Selasa (15/3) sehingga arus lalu-lintas dialihkan ke jalur lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di beberapa titik terparah seperti di Desa Rowodadi, ketinggian air masih sekitar 70 cm hingga masuk ke dalam rumah.
Sementara itu di desa lainnya, air sudah mulai surut dan jalan-jalan desa sudah mulai bisa dilalui meskipun masih ada genangan air.
Nampak petugas dari kepolisian juga sibuk memotong pohon yang tumbang dan melintang di Jalan Klepu-Pituruh tepatnya di Desa Wironatan sehingga arus lalu lintas sempat tersendat. Setelah pohon berhasil dipotong dan dievakuasi, jalan pun dinyatakan aman untuk dilalui.
"Alhamdulillah, untuk pohon asem yang tumbang sudah berhasil kita evakuasi sehingga jalan aman untuk dilalui baik roda dua maupun roda empat, silakan tetap hati-hati," kata petugas kepolisian saat mengimbau warga dengan pengeras suara di lokasi.
Diberitakan sebelumnya banjir yang merendam Purworejo sejak Selasa (15/3) terjadi akibat hujan lebat sejak Senin (14/3). Subkoordinator Evakuasi dan Penyelamatan BPBD Purworejo, Iman Ciptadi, mengatakan bantuan logistik disediakan dari dapur umum di Posko Butuh.
"Masih ada pengungsian di Balai Desa Kedungmulyo, di sana kurang lebih ada 120-an jiwa. Untuk yang di gedung PNPM Butuh mungkin sekitar 80-an jiwa, lansia dan anak-anak yang paling banyak," kata Iman Ciptadi saat dihubungi detikJateng, hari ini.
(rih/sip)
