Sulitnya mengurus izin melaut membuat sejumlah nelayan di Kabupaten Rembang mengurungkan niat untuk melaut. Akibatnya, jumlah ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Rembang juga mengalami penurunan.
"Saat ini akibat sulitnya mengurus izin melaut membuat nelayan ada yang enggan melaut. Jadi jumlah ikan menurun, namun harganya merangkak naik sekarang," kata Kepala UPT TPI Tasikagung, Djumadi kepada detikJateng, Kamis (10/3/2022).
Menurut Djumadi kurangnya aktivitas bongkar muat kapal sekaligus kurangnya pasokan ikan ini juga menjadi kendala bagi para perusahaan ikan. Kendala ini sudah berlangsung sejak pertengahan Januari lalu. Bahkan kapal yang sudah bersandar sejak bulan itu, sampai sekarang belum berangkat melaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah jelas akibat kurangnya kapal yang melaut otomatis mengurangi pasokan ikan di TPI Tasikagung. Ini juga menjadi masalah bagi perusahaan karena ikan konsumsi yang biasa dibutuhkan oleh perusahaan jadi berkurang," ujarnya.
![]() |
Djumadi menjelaskan naiknya harga ikan tersebut dipengaruhi oleh permintaan pasar yang semakin meningkat. Padahal pada kondisi seperti ini, tidak banyak nelayan yang berani untuk melaut.
"Permintaan lagi banyak-banyaknya, semua jenis ikan juga mengalami kenaikan harga.Walaupun itu ikan mahal, namun nelayan masih terkendala izin melaut," pungkasnya.
(apl/sip)