Ganjar Minta OJK Aktif Edukasi Warga soal Bahaya Investasi Bodong

Ganjar Minta OJK Aktif Edukasi Warga soal Bahaya Investasi Bodong

Yudistira Imandiar - detikJateng
Selasa, 08 Mar 2022 16:54 WIB
Ganjar Minta OJK Edukasi Masyarakat Terkait Pinjol & Investasi Bodong
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aktif memberikan edukasi ke masyarakat terkait bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal dan investasi bodong. Hal ini guna meminimalisir risiko bagi masyarakat terkena masalah karena dua hal tersebut.

"Beberapa hari ini kita diberi tontonan, anak muda kaya (Indra Kenz) pamer jam tangan seharga Rp 7 miliar. Ada cerita investasi yang hari ini dalam dunia bisnis digital begitu cepatnya," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).

Hal ini disampaikannya Ganjar saat menghadiri peresmian Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto di Jalan Jenderal Gatot Subroto No.46, Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar lantas berharap peresmian Gedung OJK yang baru ini dapat melayani masyarakat dengan maksimal, terutama ihwal edukasi bisnis dan investasi digital. Menurutnya, dengan adanya Gedung OJK di Purwokerto, pelayanan terhadap masyarakat akan menjadi lebih cepat.

"Maka gedung ini saya harap betul bisa mengedukasi masyarakat, sekaligus tempat bertanya. Maka saya titip, karena dunia digital, mungkin bisa sekali dua kali kita kondisikan," lanjut Ganjar.

ADVERTISEMENT

Ganjar juga ingin OJK lebih aktif membantu masyarakat. Terlebih, kata dia, masyarakat hari ini mudah tergiur dengan investasi yang ditawarkan.

"Dan ketika pandemi belum usai, ekonomi belum menggeliat, masih kesulitan, maka melihat sesuatu yang menggiurkan dari investasi, itu seperti gula di depan mata," cetus Ganjar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan OJK saat ini sudah melakukan edukasi seperti yang dimaksud Ganjar. Wimboh mengatakan selain edukasi, OJK juga akan terus mendorong pihak penyedia pinjaman online legal untuk memberi suku bunga yang murah.

"Saat ini banyak sekali pinjaman online. Ya pilihlah yang legal. Tanya OJK. Silahkan menggunakan medsos. Produk ini bagaimana, benar atau tidak," kata Wimboh.

Wimboh menjabarkan hingga saat ini Satgas Waspada Investasi telah menutup 3.734 pinjol ilegal. Meskipun diakuinya sejumlah pinjol ilegal yang telah ditutup tetap nekat buka dengan yang baru.

"Dan sekarang ini muncul yang disebut robot trading. Angka kerugian masyarakat melalui robot trading ilegal dan kripto ilegal sudah mencapai Rp117,5 triliun," ujar Wimboh.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads