Demi mengobati penyakit yang diderita, pria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini mulai membudidayakan lebah klanceng atau jenis Apis trigona. Siapa sangka budidaya lebah itu justru sukses meraup omzet jutaan rupiah setiap bulan.
Budidaya lebah klanceng milik Partono (39) ini diberi nama lebah madu Rafi di Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara. Saat ditemui detikJateng, Partono tengah sibuk membersihkan ratusan kandang lebah budidayanya.
Dengan tekun Partono membersihkan kadang berukuran laci mesin jahit. Partono pun terlihat memilih sarang lebah yang siap untuk dipanen madunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parto menjelaskan, awal budidaya lebah klanceng ini karena dirinya divonis menderita sakit pada kelenjar getah bening di lehernya. Dia pun diharuskan untuk menjalani operasi.
Setelah itu dia mengkonsumsi madu dari lebah klanceng, benjolan di lehernya sembuh, dan dia memilih menjalani operasi. Usai operasi Partono sering mengkonsumsi madu lebah klanceng dan berpikir untuk budidaya lebah tersebut.
"Awal saya budidaya lebah klanceng itu sekitar satu tahun yang lalu, itu tepatnya saya mengalami penderitaan namanya divonis pembengkakan kelenjar getah bening di sisi leher sebelah kiri saya. Jadi ini ada benjolan. Nah dari benjolan itu saya konsultasi ke dokter penyakit dalam, dari sana diarahkan ke dokter bedah, dari dokter bedah saya harus dioperasi," terang Partono ditemui di lokasi, Kamis (3/3/2022).
"Apakah ada alternatif lain selain operasi, nah ketemulah madu klanceng itu. Setelah saya konsumsi madu klanceng itu pembengkakan di leher saya itu mengalami pengempesan. Pascaoperasi saya menjalani terapi enam bulan obat dari dokter dan saya konsumsi rutin madu. Awalnya konsumsi saya sendiri dan akhirnya saya melakukan budidaya ini," sambung dia.
Partono mengatakan kini ada 400 kandang lebah Klanceng yang dimilikinya. Menurutnya cara membudidaya lebah Klanceng tidak susah, karena makanan lebah adalah vegetasi atau tanaman.
"Seperti di saya ada tanaman air mata pengantin, ada jambu, alpukat, karena radius lebah klanceng ini dia cari madu sekitar 500 meter dari tempat budidaya, jadi sekililingnya dia cari makanan," ujar Partono.
Partono mengungkap beberapa kendala saat membudidaya lebah klanceng. Yakni adanya semut dan cicak. Dia pun memiliki cara agar lebah klanceng tidak disemutin, yakni dengan memberikan kapur pengusir semut.
![]() |
"Yang perlu diperhatikan untuk kendala, predatornya itu semut. Untuk mengatasi semut, biasanya saya pakai kapur ajaib, untuk cicak saya pakai lem tikus. Kita bersihkan, minimal satu minggu sekali kita bersihkan," jelas dia.
Dia mengaku setiap tiga bulan sekali panen lebah klanceng. Sekali panen dia mendapatkan puluhan botol madu klanceng berukuran masing-masing 50 mililiter.
"Panennya satu kotak tiga bulan sekali, per kota ini saya mendapatkan 50 mililiter. Sekali panen paling banyak sampai 30 botol, per tiga bulan. Berarti kita kalikan 1 x 150 itu, itu bisa Rp 4,5 juta," jelas dia.
Partono mengatakan pemasaran madu klanceng miliknya dilakukan lewat media sosial dan offline. Harga satu botol madu klanceng kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu.
"Harganya kisaran ada dua ukuran, ukuran 100 mililiter ada jual Rp 50 ribu, dan ukuran 350 mililiter saya jual Rp 150 ribu. Per bulan saya sudah laku ratusan botol per bulan, omzet sekitar Rp 4 jutaan," ujar Partono.
Partono menambahkan jika madu klanceng memiliki khasiat kesehatan, terutama penyembuhan pascaoperasi. Selain itu kata, madu tersebut dapat meningkatkan stamina di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19.
"Manfaatkan madu klanceng ini karena dia banyak mengandung mineral vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu juga dia juga antioksidan, antiperadangan sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita atau orang-orang yang pasca operasi," ucap dia.
(aku/ams)