Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), membuka kembali jalur pendakian Selo, Boyolali. Para pendaki melalui jalur ini pun nantinya akan diberi gelang radio frequency identification (RFID).
Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, mengatakan gelang bernama Sidaring itu akan diberikan setiap kelompok satu gelang. Fungsinya untuk memantau posisi tiap kelompok tersebut.
"Pendaki di jalur Selo ini yang sudah booking online, saat naik nantinya kami beri gelang RFID. Gelang ini untuk memantau posisi para pendaki itu. Njagani jika ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Johan Setiawan, Kamis (3/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memakai gelang ini, maka lokasi maupun posisi pendaki akan terdeteksi. Mereka sudah melewati pos berapa dan sampai di mana akan diketahui melalui alat yang dipasang di sejumlah tempat di jalur pendakian.
Sehingga jika terjadi sesuatu dengan pendaki, maka dapat dengan mudah diketahui posisinya. Selain gelang, BTNGMb juga memasang sejumlah CCTV di kawasan puncak yang terkoneksi langsung dengan kantor BTNGMb di Boyolali.
Johan menambahkan, gelang Sidaring ini masih untuk pendaki di jalur Selo saja. Untuk jalur pendakian yang lain belum karena infrastrukturnya belum dibuat dan saat ini baru dipasang di jalur Selo.
BTNGMb melakukan pengembangan pelayanan keselamatan kepada para pendaki diawali di jalur Selo ini karena memang jalur ini merupakan favorit pendaki. Sekitar 60-70 persen pendaki dari 5 jalur pendakian di Merbabu, melewati Selo.
Sebelumnya diberitakan. BTNGMb membuka satu jalur pendakian lagi, yaitu jalur Selo, Boyolali yang selama ini menjadi favorit para pendaki naik ke Merbabu. Dibuka untuk pendakian mulai 5 Maret 2022.
"Iya, jalur pendakian Selo (Boyolali) dibuka mulai tanggal 5 Maret 2022," kata Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, kepada detikJateng, Kamis (3/3).
Pembukaan jalur pendakian Selo itu juga tertuang dalam pengumuman nomor : PG.01/T.35/TU/EVLAP/03/2022 tentang reaktivasi wisata pendakian Selo Taman Nasional Gunung Merbabu. Junita menjelaskan, reaktivasi jalur pendakian Selo ini tetap mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan kuota pengunjung secara bertahap. Saat ini kuota pendaki yakni 25 persen dari daya dukung jalur.
Baca juga: Libur Nyepi, 3.156 Wisatawan Piknik ke Dieng |
(aku/ams)