Ganjar ke Pemerintah Pusat: Ambil Tindakan Tegas soal Kewajiban DMO!

Minyak Goreng Langka

Ganjar ke Pemerintah Pusat: Ambil Tindakan Tegas soal Kewajiban DMO!

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 14:44 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: dok. istimewa)
Semarang -

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat mengambil tindakan tegas terkait kewajiban domestic market obligation (DMO) 20 persen yang harus dibagikan kepada masyarakat untuk mengatasi masalah minyak goreng. Hingga saat ini, pihaknya masih menerima laporan kelangkaan minyak goreng di berbagai wilayah.

"Kita lagi berada pada situasi yang tidak menguntungkan hari ini, maka pada pemerintah pusat saya harapkan betul untuk mengambil tindakan yang tegas sehingga DMO 20 persen yang mesti dibagi harus dibagi," ujar Ganjar dalam keterangannya, Rabu (23/2/2022).

Gubernur Jawa Tengah meminta masyarakat tidak berlebihan membeli minyak goreng. Ia mendapat banyak keluhan soal kelangkaan minyak goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak sekali, UKM kemarin nanya, warga nanya, 'kenapa minyak goreng di tempat saya masih langka'," kata Ganjar.

Ganjar menerangkan, kondisi minyak goreng yang langka mempengaruhi psikologi masyarakat hingga mencari cara bisa membeli banyak untuk stok. Pihaknya meminta pengertian masyarakat agar membeli secukupnya.

ADVERTISEMENT

"Kepada warga karena situasinya tidak menguntungkan, belinya secukupnya dulu. Sehingga semua akan bisa mendapatkan minyak goreng," ujarnya.

Selain itu ia meminta masyarakat berhati-hati menggunakan minyak goreng yang dipakai berkali-kali. Apalagi kemudian diolah menggunakan bahan kimia.

"Jangan sampai nanti karena situasi kondisi seperti ini, dipakai berkali-kali ada yang dengan cara ilegal, dibersihkan lagi, dengan treatment kimia jangan sampai itu terjadi. Sehingga masyarakat akan bisa mendapatkan keamanan pangan yang baik," ujarnya.

Ganjar menyebut, hingga saat ini operasi pasar minyak goreng terus dilakukan. Sejak hari Senin (21/2) lalu sudah banyak minyak goreng yang disalurkan untuk operasi pasar, contohnya dari PT Sawit Juara sudah mendistribusikan 32 ton di Kota Semarang.

"Terus kemudian adalagi dari PT PPI, ini tanggal 21 sampai 23. Ini ada di Purworejo, Kebumen, Kota Semarang, dan Kota Surakarta ini masing-masing kurang lebih 3.000 liter," ujarnya.

Ganjar juga menjelaskan operasi pasar minyak goreng juga dilakukan oleh Perum Bulog sejak 22-23 Februari di Batang sebanyak 2.000 liter, Wonosobo 2.000 liter dan Grobogan 3.000 liter.

Selain itu PT BES juga melakukan operasi pasar minyak goreng sebanyak 123.000 liter atau kurang lebih 10.250 dus dibagikan ke Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Jepara, Batang, Magelang, Purbalingga dan beberapa kota lainnya.

"Kalau kita ngelihat kondisi ini, rasa-rasanya publik harus tahu terkait dengan operasi pasar. Karena tadi pagi saya masih ditanyain teman-teman dari Demak, kok minyaknya masih mahal dan langka," ujarnya.




(aku/mbr)


Hide Ads