Minyak Goreng Langka, Sekda DIY: Ini Salahnya di Mana?

Minyak Goreng Langka, Sekda DIY: Ini Salahnya di Mana?

Heri Susanto - detikJateng
Selasa, 22 Feb 2022 17:59 WIB
Operasi pasar minyak goreng curah murah disambut antusias pedagang di Pasar Kosambi, Bandung. Pedagang ramai-ramai antre untuk dapatkan minyak goreng murah.
Antusiasme pedagang di Pasar Bandung berburu minyak goreng curah. Foto: Wisma Putra/detikcom
Jogja -

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY masih menelusuri permasalahan ihwal kelangkaan minyak goreng. Namun, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY mengaku sampai saat ini belum menemukan penyebab masalah tersebut.

"Karena ini secara nasional, stok minyak goreng menghilang. Maka tentu menjadi tugas pemerintah dan daerah untuk mencari distribusi, ini salahnya di mana?" kata Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji saat diwawancarai di kantornya, Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Selasa (22/2/2022).

Aji mengatakan, Pemda DIY telah mengerahkan Satgas Pangan untuk mengecek kondisi di lapangan. Hasilnya, memang persediaan minyak di DIY terbilang langka. Namun, belum ditemukan adanya indikasi penimbunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau penimbunan, sampai dengan hari ini di Jogja katanya belum (ada)," katanya.

Maka itu, Aji berujar, Pemda DIY kini berfokus menggelar operasi pasar dan mengerahkan toko berjejaring agar segera menambah stoknya.

ADVERTISEMENT

"Kita minta supaya retail-retail yang punya toko berjejaring secara nasional itu bisa membantu menyiapkan stok. Mereka biasanya punya jaringan dari produksi sampai ke konsumen langsung melalui jaringan mereka," katanya.

Namun, Aji menambahkan, langkah tersebut tetap harus menanti nasional. Sebab, kelangkaan minyak goreng ini terjadi tak hanya di DIY saja. Secara nasional stok minyak goreng juga langka di pasaran.

"Kami koordinasi terus dengan Badan Pangan Nasional agar solusi atas masalah ini segera ketemu," jelasnya.

Ia menambahkan, kelangkaan minyak goreng berdampak besar terhadap perekonomian di DIY. Sebab, ekonomi DIY mengandalkan sektor UMKM yang saat ini yang paling merasakan dampaknya.

"Mereka yang berusaha di bidang kuliner, persoalannya bukan hanya karena harga, tapi juga karena kelangkaannya ya. Ini yang harus kita segera selesaikan, bukan hanya DIY tapi secara nasional," katanya.




(dil/aku)


Hide Ads