Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi membeberkan penyebab mahalnya harga kedelai yang dikeluhkan oleh perajin tahu dan tempe. Apa kata Luthfi?
"Saya sudah bilang berkali-kali, kedelai ini masalah internasional. Jadi kita bergantung pada pasar internasional yang mengalami kejadian-kejadian. Yang pertama karena memang harga supercycle ini tinggi sekali, disebabkan misalnya karena urea itu sudah naik 223 persen di pasar internasional dalam 15 bulan terakhir," papar Luthfi seusai meresmikan Pasar Purworejo, Selasa (22/2/2022).
Luthfi menambahkan, China sudah membeli 60 persen hasil dari kacang kedelai dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau China-nya naik belinya, harganya ikut naik. Terakhir, terjadi ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan naiknya harga terigu bersamaan dengan kedelai," sambung Luthfi.
Saat ini, Luthfi berujar, pihaknya sedang menjembatani antara importir, pengrajin, dan pedagang.
"Dan, akan mengumumkan harga tahu dan tempe berapa. Dengan begitu perajin tidak diberatkan atau dimarahi pedagang," tandasnya.
Tak hanya soal kedelai, Luthfi juga menyinggung tentang mahal dan langkanya minyak goreng belakangan ini.
"Kalau yang minyak goreng, sudah lihat kan bahwa ini sudah mulai turun. Kita lihat sudah nggak direbutin orang lagi, dan ini semua merek akan memenuhi pasar dalam seminggu ke depan," kata Luthfi.
Luthfi pun berpesan kepada Bupati Purworejo agar segera meneleponnya jika pasokan minyak goreng di daerahnya tersendat.
"Kalau misalnya nanti berhenti, saya ditelepon. Karena barangnya ada, barangnya melimpah, dan insyaallah mulai ada di masyarakat," ujar Luthfi.
Untuk diketahui, saat meresmikan Pasar Purworejo hari ini, Luthfi didampingi Menteri BUMN RI Erick Thohir, Bupati Purworejo Agus Bastian, dan Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.
(dil/rih)