Minyak goreng jenis curah dan kemasan menghilang di pasaran Kabupaten Brebes. Para pembeli maupun pedagang harus menahan kecewa karena tidak bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Para pedagang mengaku pasokan minyak goreng terhenti sejak Senin kemarin. Hingga hari ini, pedagang belum juga mendapat pasokan dari supplier minyak goreng.
Anton (55), pedagang minyak yang cukup besar di kawasan Kecamatan Brebes mengaku, stok minyak di tokonya benar-benar kering. Dari puluhan jeriken dan drum yang terpajang di toko ini tidak ada satu pun yang terisi minyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan tangki besar berukuran 5.000 liter yang menjadi tandon minyak juga sudah kering. Sebagai pedagang, Anton mengungkap, kelangkaan tidak hanya pada minyak curah, melainkan pula minyak goreng kemasan berbagai merek.
Sebelum menghilang, Anton mengaku setiap hari mendapatkan pasokan sebanyak 10 drum dari pemasok. Namun sejak Senin kemarin, pasokan terhenti.
"Biasanya sih kemarin kemarin dapat kiriman 10 drum dan langsung habis. Tapi sejak Senin kemarin sampai hari ini tidak dapat kiriman. Sudah tanya, tapi katanya tidak ada barang," ucap Anton ditemui di tokonya, Selasa (15/2/2022).
Menurut Anton, kelangkaan minyak goreng juga dialami pedagang lain. Terutama kawasan kota, semua pedagang tidak menjual minyak goreng karena kosong.
"Pedagang lain di sini juga sama, tidak ada minyak goreng," sambung dia.
Kelangkaan minyak goreng ini dikeluhkan oleh warga. Salah seorang warga, Nur Hikmah (36), mengatakan, untuk mendapatkan minyak goreng, dirinya sudah berkeliling ke pasar dan pedagang pedagang sembako di kawasan kota Brebes. Hasilnya, tidak menemukan satu pun pedagang yang menjual minyak goreng.
Bahkan, lanjutnya, dirinya sudah mendatangi beberapa minimarket dan tetap tidak mendapatkan minyak. "Pedagang di kawasan kota Brebes sudah didatangi semua, termasuk minimarket. Sampai sekarang tidak dapat minyak," tuturnya.
Warga lain, Tito (45) juga tidak mendapat minyak goreng. Pria ini datang dengan membawa dua jeriken isi 20 liter untuk dijual kembali.
"Mau kulakan, tapi tidak ada yang jual minyak. Semua toko sembako tidak ada yang jual minyak goreng," kata Tito.
Soal kelangkaan minyak goreng, Maryono, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkumdag) Brebes menjelaskan, masalah ini juga terjadi di daerah lain. Penyebabnya lantaran terhentinya pasokan dari supplier.
Menurut Maryono, Pemkab akan menggelar operasi pasar guna membantu warga yang membutuhkan. "Kami sudah minta ke provinsi jatah 5.000 liter untuk operasi pasar," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya terus memantau perkembangan harga minyak di pasaran. Sejak masalah minyak goreng ini muncul, belum berpengaruh terhadap fluktuasi harga minyak.
"Kami terus memantau selama ini. Terutama soal harga, sejauh ini masih tetap Rp 14 ribu per kg. Masalah minyak ini hampir terjadi di semua daerah," tandasnya.
(ahr/aku)