Peternak Milenial Asal Klaten Raup Cuan dari Hobi Ayam Hias

Peternak Milenial Asal Klaten Raup Cuan dari Hobi Ayam Hias

Achmad Syauqi - detikJateng
Sabtu, 05 Feb 2022 22:49 WIB
Pemuda asal Klaten raup cuan dari ternak ayam hias
Pemuda asal Klaten raup cuan dari ternak ayam hias (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Berawal dari hobi Muhammad Khoerul Fadhli (24) pemuda Klaten, Jawa Tengah bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari ayam hias. Hobi beternak ayam hias itu dilakoni sejak di bangku kuliah.

"Awal mula merintis usaha ini berawal dari hobi saat kuliah. Jadi saya hobi di ayam," tutur Khaerul pada wartawan di rumahnya, Sabtu (5/2/2022).

Khaerul bercerita awalnya dirinya membeli ayam brahma dua ekor seharga Rp 500 ribu. Dari dua indukan itu kemudian beranak-pinak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari dua indukan itu beranak-pinak dan kita jual saat itu satu ekor laku Rp 200 ribu. Kita peranakan lagi sampai punya 14 betina dan tiga pejantan," sambung Khaerul.

Semakin hari, ungkap Khaerul, ternak ayam hiasnya terus berkembang sampai kemudian menggeluti jenis pheasant dan merak. Seperti golden pheasant, yellow pheasant, ringneck pheasant, lady amherst pheasant, merak, dan lainnya dengan pangsa pasar yang stabil.

ADVERTISEMENT

"Untuk pasaran yang stabil jenis pheasant dan merak karena produktivitas setahun sekali. Bahkan permintaan cenderung meningkat, terutama merak sehingga stok di pasaran masih kurang," papar Khaerul.

Khaerul menyebut pasar ayam hias kini sudah mulai merambah ke luar Pulau Jawa. Di Sumatera, pasar ayam hias itu diminati warga dari Aceh dan kota lainnya.

"Di Aceh ada 10 orang dan menjalar ke semua Pulau Sumatera, tetapi paling banyak masih di Kota Jakarta dan Surabaya. Kalimantan, Sulawesi juga sudah semua, paling jauh terakhir di Sorong, Papua," jelas Khaerul.

Harga jual, sebut Khaerul, paling murah ringneck pheasant seharga mulai dari Rp 2,5 juta per pasang, sampai merak putih Rp 50 juta per pasang. Penjualan per bulan pun beromset bisa sampai Rp 90 juta.

"Omset bisa sampai Rp 90 juta per bulan, untuk pengiriman di Jawa bisa kita antar. Potensi bisnis masih besar, karena belum banyak yang mengenal," imbuh Khaerul.

Dari sisi perawatan, ujar Khaerul, ayam jenis pheasant dan merak juga tidak repot. Menurutnya perawatan ayam hias itu sama dengan perawatan ayam pada umumnya.

"Untuk perawatan dan pemeliharaan sama saja dengan ayam pada umumnya. Yang beda hanya ukuran kandang saja," terang Khaerul.

Khaerul menuturkan ayam hias tidak sulit dipasarkan sebab dari anakan dan indukan bisa dijual. Bahkan bulunya pun laku dijual.

"Yang dijual mulai telur, anakan, indukan, DOC dan bulunya. Potensi masih sangat besar," pungkas Khaerul.




(ams/sip)


Hide Ads