Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta SMA dan SMK sederajat mengikuti aturan terkat pembelajaran di tengah pandemi Corona di daerah masing-masing yang berlaku. Contohnya Kota Semarang yang memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan karena peningkatan kasus Corona atau COVID-19.
"Kami menyesuaikan kabupaten/kota. Kalau kemudian satu kabupaten/kota memutuskan harus dievaluasi maka seluruh layer pendidikan harus mengikuti. Jadi tidak harus seragam," kata Ganjar kepada wartawan.
Hal itu diungkapkan Ganjar usai menghadiri launching detikjateng di Hotel Alila Solo, Sabtu (5/2/2022). Untuk diketahui aturan di SMA, SMK sederajat merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ganjar, penyesuaian tersebut diperlukan agar aturan tidak berbenturan dengan kebijakan daerah setempat. Maka di Kota Semarang, untuk tingkat SMA sederajat akan mengikuti aturan yang juga diikuti sekolah tingkat TK, SD, SMP yakni PJJ mulai hari Senin (7/2).
"Ketika Solo sama Semarang melakukan PJJ ya kita ngikut. Biar level setiap kebijakan tidak berbenturan maka kita minta untuk mengikuti per kabupaten/kota yang ada," ujarnya.
Untuk diketahui, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan kasus COVID-19 mulai meningkat bahkan ada kasus varian Omicron. Maka akan ada peraturan wali kota yang dikeluarkan segera sebagai langkah antisipasi. Salah satunya soal PJJ mulai Senin (7/2) mendatang.
"PTM mulai Senin kita off-kan dua minggu, belajar dari rumah dulu lewat pembelajaran jarak jauh," kata Hendi di kantornya, Kamis (3/22).
Sedangkan di Surakarta, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, akan mengevaluasi pembelajaran tatap muka di daerahnya.
(sip/sip)