.webp)
Kerugian akibat musibah kebakaran relokasi pasar Johar Semarang di kawasan MAJT mencapai sekitar Rp 11 miliar. Seperti apa rinciannya?
Dari informasi yang diperoleh detikJateng kerugian berupa bangunan yaitu Rp 3,2 miliar, sedangkan untuk barang dagangan mencapai sekitar Rp 7,8 miliar. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi), membenarkan laporan dari Kadinas Perdagangan kerugian mencapai Rp 11 miliar.
"Mas Nurkholis (Kadinas Perdagangan) lapor ke saya sekitar Rp 11 miliar," kata Hendi usai launching detikJateng di Hotel Alila, Solo, Sabtu (5/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, relokasi pasar Johar di kawasan MAJT dilanda kebakaran hari Rabu (2/2) lalu. Blok E1 hingga E8, dan F1 hingga F8 hangus terbakar. Ada sekitar 1.200 kios ludes beserta barang dagangannya.
Kebakaran yang menimpa pedagang Pasar Johar itu sudah dua kali terjadi, pertama yaitu pada tahun 2015 di bangunan pasar Johar Aloon-aloon Semarang atau dekat kawasan Kota Lama. Saat itu kebakaran melanda dan pedagang di relokasi ke kawasan MAJT.
Untuk kebakaran di relokasi Pasar Johar Hendi sudah langsung melakukan rapat dengan pihak terkait soal penanganan pedagang yang menjadi korban. Ada beberapa alternatif penanganan mulai dari menyiapkan relokasi dengan belanja tidak terduga (BTT) APBD. Kemudian juga disiapkan skema pinjaman ringan.
"Beberapa alternatif, akan kita bangun relokasi tersebut dengan BTT APBD. Di dalam rapat tadi ada Bank Jateng cabang Semarang, kita juga minta Bank Jateng untuk bikin skema yang tidak terlalu memberatkan, terutama bunganya bisa lebih murah dari yang lain," ujar Hendi di kantornya, Kamis (3/2) lalu.
Ia menjelaskan untuk pedagang yang sudah mendapat tempat di gedung Pasar Johar di dekat Kota Lama, maka akan diprioritaskan pindah ke sana. Untuk diketahui, gedung pasar Johar yang terbakar tahun 2015 sudah diperbaiki, dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bulan Januari 2022 lalu.
Baca juga: detikjateng Meluncur, Ganjar: Do Your Magic! |
"Yang terdampak diprioritaskan masuk ke Johar, tinggal nanti kita lihat mereka ada di kelompok mana, kalau DT kan baru Mei-Juni karena DT atau Dasaran Terbuka itu baru dikerjakan kawan-kawan di awal tahun ini dan selesainya bulan Mei tepatnya di shopping center Johar. Tapi kalau mereka adalah bagian dari kelompok-kelompok yang ada di Johar Utara, Kanjengan, nanti bisa kita usahakan agar mereka bisa menempati kios tersebut," jelas Hendi.
(alg/sip)
