Pencarian dua pendaki ilegal hilang di Gunung Merapi usai naik dari Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang terus dilakukan. Penyisiran dua pendaki dilakukan dengan fokus di pos 1.
"Kalau kemarin disampaikan diantara pos 2 dan 3 untuk lokusnya. Kemudian untuk hari ini kita sisir di pos 1 di area-area bawah seperti di Gua Jepang dan Sendang Gumuling," ungkap Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah Kemalang, Marjono kepada detikJateng, Senin (22/12/2025) siang.
Menurut Marjono, ada tiga orang pendaki yang merupakan pendaki ilegal karena jalur pendakian Gunung Merapi belum dibuka. Jalur pendakian sampai saat ini belum dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena status Merapi masih siaga level 3 maka status pendaki ilegal. Penutupan jalur pendakian itu sejak November 2020 pascaerupsi, kita hanya dua jalur pendakian dari Selo dan Sapu Angin yang masih ditutup," kata Marjono.
Karena masih ditutup, sambung Marjono, masyarakat diimbau untuk menaati peraturan itu sehingga diminta tidak melakukan pendakian. Pencarian masih terus dilakukan.
"Dua survivor terus dicari dengan tujuh SRU (search research unit) dari SAR gabungan di sekitar jalur Sapu Angin dan kita terjunkan delapan personel," terang Marjono.
Marjono menyatakan menyikapi liburan Nataru dalam waktu dekat ini BTNGM akan melakukan pengamanan jalur pendakian. Berdasarkan informasi yang ada, tiga orang tersebut naik dari Kalitalang.
"Informasinya naik dari Kalitalang. Mereka mungkin menghindari track yang ada petugas, mereka sadar betul jalur resmi sulit maka pendaki ilegal mencari celah," papar Marjono.
Sebelumnya diberitakan, dua pria pendaki dilaporkan hilang saat mencoba mendaki Gunung Merapi lewat Kalitalang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten. Pencarian dilakukan sejak hari Minggu (22/12) kemarin.
"Betul sore ini kita lakukan pencarian bersama SAR, Basarnas, dan warga. Kondisi hujan sejak sore," jelas Kapolsek Kemalang AKP Sarwoko kepada detikJateng, Minggu (21/11/2025) petang.
Dijelaskan Sarwoko, dari keterangan yang dihimpun awalnya ada tiga orang naik dari Kalitalang, Desa Balerante. Kendaraan para pendaki itu diparkir di dekat rumah warga.
"Motor diparkir di dekat rumah warga di Desa Balerante. Jadi ada tiga orang, naik kemarin Sabtu (20/12) pukul 04.00 WIB," ungkap Sarwoko.
Dari tiga orang itu, lanjut Sarwoko, yang bisa turun hanya satu orang. Dua orang lainnnya dimungkinkan tersesat.
"Dua orang itu kemungkinan tersesat. Yang satu orang Gamping dan satu orang Cangkringan (Kabupaten Sleman, Yogyakarta)," kata Sarwoko.
(alg/apl)











































