Doa Bulan Rajab yang Dianjurkan Rasulullah SAW Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 20 Des 2025 18:10 WIB
Membaca doa. (Foto: Getty Images/Duangjai Manoonthamporn)
Solo -

Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa untuk dibaca umat Islam saat memasuki awal bulan, termasuk Rajab. Doa itu tercantum dalam hadits-hadits yang diriwayatkan para perawi termasyhur.

Sebelumnya, Rajab adalah bulan yang datang sebelum Syaban, setelah Jumadil Akhir. Dirujuk dari buku Ensiklopedi Amalan Bulan Rojab oleh Ustadz Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, nama 'Rajab' berarti mengagungkan atau memuliakan.

Nama ini muncul karena masyarakat jahiliah biasa menganggapnya punya kedudukan tinggi. Pun dalam syariat Islam, Rajab masuk asyhurul hurum (bulan-bulan haram/mulia). Dasarnya adalah firman Allah SWT:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfudz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram..." (QS at-Taubah: 36)

Bulan haram adalah waktu yang tepat untuk beramal karena pahalanya dilipatgandakan. Berbagai amal ibadah bisa ditunaikan, termasuk membaca doa bulan Rajab yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Berikut ini bacaan doa bulan Rajab yang dianjurkan Rasulullah SAW, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan artinya!

Poin Utamanya:

  • Disunnahkan membaca doa awal bulan pada malam pertama Rajab. Dengan catatan, melihat hilal (bulan baru) di langit malam.
  • Doa awal bulan juga bisa dibaca untuk bulan-bulan lain.
  • Status hadits doa 'Allahumma bariklanaa fi Rajab...' bermasalah. Doanya tetap boleh diamalkan tanpa meyakini bersumber dari Nabi Muhammad SAW.

Doa Bulan Rajab yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Perlu dicatat sebelumnya, doa ini tidak dikhususkan Nabi SAW untuk Rajab saja, melainkan juga awal bulan-bulan Hijriah lain. Redaksinya, sebagaimana ditulis Abduh Zulfidar Akaha dalam buku 165 Kebiasaan Nabi SAW, adalah:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ الله

Arab Latin: Allāhu akbar. Allāhumma ahillahu 'alainā bil-amni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, wat-taufīqi limā yuḥibbu rabbunā wa yardhā, rabbunā wa rabbukallāh.

Artinya: "Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan berkah dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta bimbingan untuk melakukan amal yang disukai dan diridhoi Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah."

Doa ini bersumber dari kitab Sunan ad Darimi no 1625, Shahih Ibnu Hibban no 2374, dan al-Kabir ath-Thabarani no 13330. Yang meriwayatkan hadits sumber doa ini adalah Ibnu Umar RA.

"Nah pada saat seperti inilah, di awal bulan atau malam pertama di suatu bulan, ketika bulan menampakkan dirinya, dan kebetulan kita melihatnya, hendaknya kita membaca doa sebagaimana yang biasa dibaca Nabi manakala beliau melihat bulan di awal bulan," bunyi keterangan dalam buku itu.

Selain doa di atas, ada redaksi lain yang sedikit berbeda. Menurut keterangan dari buku Kumpulan Doa-Doa yang disusun oleh Dr Abu Hafizhah Irfan MSI, doa awal bulan versi kedua ini didasarkan atas hadits riwayat Ahmad no 1397 dan Tirmidzi no 3451.

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab Latin: Allāhumma ahillahu 'alainā bil-yumni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, rabbī wa rabbukallāh.

Artinya: "Ya Allah, munculkanlah ia kepada kami dengan keberkahan dan iman, keselamatan dan Islam, Rabbku dan Rabbmu adalah Allah."

Doa Menyambut Bulan Rajab

Selain doa awal bulan di atas, ada doa lain yang biasa dibaca masyarakat Indonesia untuk menyambut Rajab. Doa tersebut dibuka dengan lafal 'Allahumma bariklana...'. Dikutip dari laman NU Jawa Tengah, redaksi lengkapnya adalah:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allahumma bārik lanā fī Rajaba wa Sya'bāna wa ballighnā Ramadhāna.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah kami hingga bulan Ramadan."

Menurut penjelasan dari Jurnal Ilmu Ushuluddin berjudul 'Kajian Hadis Doa Memasuki Bulan Rajab' tulisan Moh Farhan Abdul Ghoni, doa di atas salah satunya tercantum dalam Musnad Ahmad bin al-Hanbal juz 4, halaman 180, hadits nomor 2346. Bagaimanakah statusnya?

Dari segi sanad, ada perawi bernama Ziyad bin Abdullah al-Numairi. Ia disepakati kritikus hadits sebagai perawi yang lemah alias dhaif. Selain itu, ada juga Zaidah bin Abi al-Ruqad yang disebut munkar. Alhasil, ditinjau dari kacamata sanad, hadits doa menyambut Rajab berkualitas dhaif.

Di samping itu, hadits ini juga tidak memenuhi syarat kuantitas mutawatir. Alih-alih, hadits ini termasuk hadits ahad (diriwayatkan perorangan). Hadits ini juga dianggap gharib karena dari periwayat 1 sampai periwayat 3 tidak punya sanad pendukung.

Adapun secara isi, tidak ada masalah karena tidak bertentangan dengan petunjuk Al-Quran maupun bertentangan dengan hadits yang lebih kuat. Jadi, bolehkah membacanya?

Laman NU Jawa Timur menyebut pengamalan doa di atas sah-sah saja. Selama, tidak meyakini bahwa doa itu bersumber dari Nabi Muhammad SAW karena haditsnya goncang. Wallahu a'lam bish-shawab.

Nah, itulah doa bulan Rajab yang dianjurkan Rasulullah SAW. Jangan lupa diamalkan, ya!



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(sto/sto)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork