7 Amalan Malam 1 Rajab, Mulai Diamalkan Setelah Sholat Maghrib

7 Amalan Malam 1 Rajab, Mulai Diamalkan Setelah Sholat Maghrib

Nur Umar Akashi - detikJateng
Sabtu, 20 Des 2025 15:21 WIB
7 Amalan Malam 1 Rajab, Mulai Diamalkan Setelah Sholat Maghrib
Amalan malam 1 Rajab. (Foto: Freepik/freepik)
Solo -

Dalam kalender Hijriah, hari berganti saat Matahari terbenam alias waktu sholat Maghrib. Setelah Matahari menghilang di ufuk barat, hari berikutnya resmi dimulai.

Pemahaman tentang waktu pergantian hari kalender Hijriah di atas penting diketahui agar dapat mengamalkan pelbagai ibadah dalam syariat Islam. Termasuk di antaranya amalan-amalan untuk malam 1 Rajab.

Dirujuk dari kalender Hijriah Kementerian Agama, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Dengan demikian, malam 1 Rajab dimulai pada Sabtu, 20 Desember 2025 setelah sholat Maghrib. Sederhananya, malam 1 Rajab adalah malam ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada malam pertama Rajab ini, ada beberapa amalan malam 1 Rajab yang bisa dikerjakan. Apa saja? Simak daftarnya berikut ini!

Poin Utamanya:

ADVERTISEMENT
  • 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025 menurut pemerintah. Oleh karena itu, malam 1 Rajab dimulai pada Sabtu, 20 Desember 2025 bakda maghrib.
  • Tidak ada amalan yang dikhususkan untuk Rajab maupun malam pertamanya.
  • Banyak amalan bisa dikerjakan untuk mengisi malam 1 Rajab secara umum. Contohnya membaca doa awal bulan, membaca Al-Quran, dan mengerjakan sholat sunnah Mutlak.

Amalan Malam 1 Rajab

Perlu dicatat sebelumnya, tidak ada amalan yang secara khusus dilakukan untuk Rajab. Hanya saja, memang memperbanyak amal shalih pada Rajab dianjurkan. Mengingat, bulan ketujuh kalender Hijriah ini termasuk 1 dari 4 bulan haram (mulia) yang berarti, amal ibadah pahalanya lebih besar.

Diambil dari buku Keagungan Bulan Rajab tulisan Abu Ghozie as-Sundawie, Ibnu Hajar asy-Syafi'i menegaskan:

"Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu, dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus." (Tabyinul 'Ajab hal 11)

Jadi, amalan apa yang bisa dikerjakan pada malam 1 Rajab tanpa pengkhususan? Ini beberapa di antaranya:

1. Membaca Doa Masuk Rajab

Dilihat dari buku 165 Kebiasaan Nabi SAW yang ditulis Abduh Zulfidar Akaha, Nabi Muhammad SAW mengajarkan membaca sebuah doa tiap awal bulan tiba, bukan hanya Rajab. Doa itu dibaca saat melihat hilal (bulan baru) di langit malam, sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ الله

Arab Latin: Allāhu akbar. Allāhumma ahillahu 'alainā bil-amni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, wat-taufīqi limā yuḥibbu rabbunā wa yardhā, rabbunā wa rabbukallāh.

Artinya: "Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan berkah dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta bimbingan untuk melakukan amal yang disukai dan diridhoi Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah." (HR ad-Darimi no 1625, Ibnu Hibban no 2374, dan ath-Thabrani no 13330)

2. Membaca Sayyidul Istighfar

H Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga menjelaskan bahwa Sayyidul Istighfar adalah bacaan penuh kemuliaan. Siapa yang membacanya pada waktu petang dengan penuh keyakinan, kemudian meninggal dunia sebelum pagi tiba, maka ia termasuk penduduk surga.

Dengan demikian, membaca Sayyidul Istighfar menjadi salah satu amalan untuk mengisi malam 1 Rajab. Perlu dicatat, doa ini dapat dibaca setiap hari, setiap pagi dan petang. Jadi, bukan hanya untuk Rajab atau malam tanggal 1-nya. Begini redaksi Sayyidul Istighfar:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabby laa ilaa hailla anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mas tatho'tu. 'a uudzu bika min syarrimaa shana'tu, abuu 'u laka bini'matika 'alayya wa abuu'u bidhanbii, faghfirlii, fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau lah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di dalam hidayahmu, dan perjanjian dengan-Mu. Sebisa yang aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu, dari segala kejelekan yang aku perbuat. Aku bersyukur atas nikmat yang Engkau limpahkan kepada kami, dan aku menyesal atas segala yang dosa yang aku perbuat. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."

3. Berdoa Sesuai Hajat

Dalam Al-Quran, Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa setiap muslim. Tentunya, doa yang dipanjatkan mesti mengandung kebaikan. Oleh karena itu, malam 1 Rajab bisa dimanfaatkan untuk banyak membaca doa.

Terlebih, dilihat dari buku Malam Nishfu Sya'ban tulisan Hanif Luthfi Lc MA, Imam Syafi'i menulis:

وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ... (قَالَ الشَّافِعِيُّ : وَأَنَا أَسْتَحِبُّ كُلَّ مَا حُكِيَتْ فِي هَذِهِ اللَّيَالِي مِنْ غَيْرِ أَنْ يَكُونَ فَرْضًا

Artinya: "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada 5 malam; malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban. Imam Syafi'i berkata: 'Saya menyukai apa saja yang dikabarkan tentang malam-malam ini, meski tidak fardhu.' (Al-Umm)

4. Membaca Al-Quran

Sudah banyak keutamaan membaca Al-Quran yang diberitakan melalui sabda-sabda Nabi Muhammad SAW. Antara lain adalah memberi syafaat kepada para pembacanya. Dikutip dari buku Keutamaan-Keutamaan Al-Quran karya Mahmud al-Dausary, dasarnya adalah:

عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم

Artinya: "Dari Abu Amamah RA, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim)

Keutamaan lain adalah mengangkat derajat hamba di hadapan Allah SWT selaku Rabb Semesta Alam. Rasulullah SAW bersabda:

عن عمرَ بن الخطابِ رضي اللَّه عنهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّ اللَّه يرفَعُ بِهذَا الكتاب أَقواماً ويضَعُ بِهِ آخَرين » رَوَاهُ مُسْلِمُ

Artinya: "Dari Umar bin Khattab RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur'an), dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain." (HR. Muslim)

5. Sholat Sunnah Mutlak

Sholat sunnah Mutlak adalah amalan yang jumlah rakaatnya tidak terbatas. Sholat ini dikerjakan sebagaimana sholat lain, dengan salam setiap 2 rakaat. Dikutip dari Buku Praktis Ibadah oleh Irwan dkk, sholat ini tidak punya waktu pelaksanaan khusus, juga tidak ada bacaan tertentu.

Alhasil, sholat sunnah Mutlak boleh dikerjakan pada malam 1 Rajab. Salah satu kelebihan sholat sunnah, termasuk sholat sunnah Mutlak, adalah memperbaiki kekurangan yang ada pada sholat wajib. Diambil dari buku Fikih Muyassar terjemahan Fathul Mujib, dasarnya adalah:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ أَتَمَهَا، وَإِلَّا قِيلَ : انْظُرُوا هَلْ لَهُ مِنْ تَطَوُّع؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعُ أُكْمِلَتِ الْفَرِيضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ الْأَعْمَالِ الْمَفْرُوضَةِ مِثْلُ ذَلِكَ

Artinya: "Hal yang pertama kali seorang muslim akan dihisab dengannya pada hari kiamat adalah sholat. Jika ia melaksanakannya dengan sempurna, (sholat itu dicatat baginya dengan sempurna). Namun, jika ia melaksanakannya dengan tidak sempurna, dikatakan, 'Telitilah apakah ia memiliki sholat tathawwu'. Jika ia memiliki sholat tathawwu', sholat fardhunya disempurnakan dengannya. Kemudian, semua amalan wajib yang lain diperlakukan seperti itu pula." (HR Abu Dawud no 684, an-Nasa'i no 466, dan Ibnu Majah no 1425. al-Baghawi menyebutnya hasan, sedangkan al-Albani menshahihkannya)

6. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW

Sholawat paling dianjurkan untuk dibaca pada hari Jumat. Namun, melafalkannya pada hari-hari lain secara umum juga tidak dilarang. Siapa pun yang merutinkannya, niscaya akan mendapat sederet keutamaan.

Contohnya, Abu Utsman Kharisman dalam buku Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi menyebut seorang yang bersholawat sebagai manusia yang paling 'berhak' atas Nabi SAW. Dalilnya:

أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً

Artinya: "Manusia yang paling berhak terhadapku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bersholawat terhadapku." (HR Tirmidzi. Syaikh al-Albani menyebutnya hasan lighairihi)

Keutamaan sholawat lain dibeberkan situs NU Jawa Timur, yakni mendapat sholawat dari Allah SWT. Dasarnya adalah hadits shahih yang diriwayatkan Imam Muslim:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Artinya: "Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim)

Dengan keutamaan-keutamaan ini, umat Islam dapat mengisi malam 1 Rajab dengan bersholawat atas Nabi SAW. Sekali lagi perlu dicatat, tidak ada pengkhususan sholawat untuk malam pertama bulan haram ini.

7. Beramal Shalih Secara Umum

Pelbagai amal shalih dapat detikers kerjakan pada malam 1 Rajab. Alasannya, amal-amal itu akan membuatmu mendapat banyak pahala, tentu dengan seizin Allah SWT. Imam al-Baghawi menjelaskan:

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

Artinya: "Amal shalih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya." (Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an)

Di samping pahala, berbuat jelek juga diganjar balasan yang lebih berat. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid dalam bukunya, 20 Faedah Terkait Bulan Rajab, menukil perkataan Qatadah:

"Sesungguhnya berbuat zalim di dalam bulan-bulan suci lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat zalim di dalam bulan lainnya, walaupun suatu kezaliman apapun bentuknya merupakan dosa besar, akan tetapi Allah mengagungkan suatu perkara sesuai dengan kehendaknya." (Tafsir at-Tabari 14/238 dan Tafsir Ibn Katsir (4/148)

Itulah 7 amalan malam 1Rajab yang bisa dikerjakan setelah sholat Maghrib. Wallahu a'lam bish-shawab.




(sto/dil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads