Polisi menggelar ekshumasi terhadap makam santri laki-laki MMA (12), warga Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Korban diduga meninggal akibat perundungan yang dialami di Pondok Pesantren Santri Manjung, Kabupaten Wonogiri.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Agung Sadewo mengatakan, pembongkaran makam dilakukan bersama tim dokter dari Dokkes Polda Jateng, Polres Wonogiri, dan disaksikan oleh pihak keluarga korban.
"(Ekshumasi dilakukan) untuk mengetahui penyebab kematian korban," kata Agung saat ditemui di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jumat (19/10/2025).
Dijelaskan, kasus meninggalnya santri tersebut berdasarkan laporan dari keluarga korban. Sebab, keluarga curiga ada luka lebam pada tubuh korban.
"Ada laporan dari keluarga. Jadi saat memandikan jenazah korban, dari keluarga menaruh kecurigaan di tubuh korban ada beberapa luka memar," ujarnya.
Korban dilaporkan meninggal dunia pada Senin (15/12/2025). Sejumlah orang telah diamankan atas meninggalnya santri itu.
"Meninggalnya (korban) informasi hari senin. Kita dapat informasi ada seorang anak yang meninggal tidak wajar, kami melakukan serangkaian penyelidikan kita amankan beberapa orang terkait kematian korban," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri Suhartono mengatakan, ada dugaan yang mengarah pada aksi perundungan dibalik kematian korban.
"Kami mendapatkan aduan dari masyarakat terkait hal itu. Ada warga yang curiga santri meninggal dengan adanya luka lebam. Memang betul mengarah ke pembullyan," kata Suhartono kepada awak media, Kamis (18/12/2025).
Dinas PPKB P3A telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan. Korban diduga di bully pada Sabtu (13/12/2025). Dugaan sementara, pelaku juga sama-sama anak-anak.
"Infonya korban dipukul. Sebelumnya juga sudah ada (bully) yang dilakukan. Kalau pelaku bullying lebih dari satu orang kan potensi bullying-nya lebih berat," jelasnya.
Pemilik Ponpes Santri Manjung Eko Julianto, menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. Ia mengaku kaget dengan peristiwa yang terjadi.
"Kita pasrahkan ke kepolisian. Semua kalut atas peristiwa ini. Biar Polres yang mengurusi semuanya," kata Eko.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(alg/aku)