Hitung Mundur 1 Rajab 1447 H dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

Hitung Mundur 1 Rajab 1447 H dan Amalan yang Bisa Dikerjakan

Nur Umar Akashi - detikJateng
Rabu, 17 Des 2025 13:50 WIB
Hitung Mundur 1 Rajab 1447 H dan Amalan yang Bisa Dikerjakan
Ilustrasi bulan Rajab. Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Solo -

Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriah yang menyandang gelar bulan haram (mulia). Bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharam, balasan untuk amal kebaikan maupun keburukan yang dikerjakan pada Rajab dilipatgandakan.

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Jombang, Imam al-Baghawi dalam kitab Ma'alimut Tanzil fi Tafsiril Qur'an menulis:

العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهُنَّ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya, "Amal saleh lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram. Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga) lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya."

Oleh karena itu, Rajab harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Di samping bertujuan mengejar pahala dan ridha Allah SWT, juga untuk melatih diri. Mengingat, selang satu bulan setelahnya, Ramadan yang mulia datang menghampiri.

ADVERTISEMENT

Pertanyaannya, kapan 1 Rajab 1447 H dimulai? Berikut ini hitung mundur dan amalannya!

Poin Utamanya:

  • Muhammadiyah menetapkan 1 Rajab 1447 H pada Minggu, 21 Desember. NU dan pemerintah memprediksi pada tanggal yang sama.
  • Pada malam 1 Rajab, dianjurkan membaca doa awal bulan jika melihat hilal. Dapat pula mengisinya dengan berdoa sesuai hajat masing-masing.
  • Tidak ada amalan yang dikhususkan untuk keseluruhan Rajab. Artinya, semua amal kebajikan dapat dikerjakan semaksimal mungkin untuk mencari ridha Allah dan pahala.

Hitung Mundur 1 Rajab 1447 H

Muhammadiyah melalui Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)-nya menulis 1 Rajab 1447 H bertepatan dengan Minggu, 21 Desember 2025. Sebagai informasi, kalender ini adalah upaya untuk menyatukan tanggal umat Islam di seluruh dunia.

Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar NU (PBNU) biasanya merilis ketetapan permulaan suatu bulan, termasuk Rajab, lewat surat pengumuman resmi. Surat tersebut akan diunggah di website maupun akun media sosialnya pada hari terakhir Jumadil Akhir mendatang.

Adapun untuk prediksinya, dalam Almanak 2025 dari LF PCNU Bojonegoro tertulis 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Perkiraan ini didasarkan atas wilayah titik barat Indonesia yang sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah.

Kementerian Agama via Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 memberi tanggal serupa. Dalam dokumen itu, 1 Rajab 1447 H diinformasikan jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Rajab kemudian berlangsung genap 30 hari sebelum digantikan Syaban pada Selasa, 20 Januari 2026.

Ringkas kata, terlepas dari sudah penetapan atau masih prediksi, Muhammadiyah, NU, dan pemerintah memilih Minggu, 21 Desember 2025 sebagai 1 Rajab 1447 H. Artinya, 3 hari lagi, umat Islam sudah memasuki bulan Rajab.

Mengapa bukan 4 hari? Pasalnya, dalam kalender Hijriah, hari berganti ketika Matahari terbenam. Dengan demikian, pada Sabtu, 20 Desember 2025 waktu maghrib, sudah dihitung masuk Rajab.

Amalan Rajab 1447 H

Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan terkhusus untuk 1 Rajab dan Rajab secara keseluruhan. Berikut penjelasan ringkasnya:

1. Membaca Doa Awal Bulan

Rasulullah SAW biasa membaca doa awal bulan saat melihat hilal (bulan baru) di langit malam. Amalan ini umum untuk seluruh bulan, bukan hanya Rajab saja. Redaksi doanya bisa ditemukan dalam berbagai hadits.

Diambil dari buku Kumpulan Doa-Doa tulisan Dr Abu Hafizhah Irfan MSI, salah satunya adalah:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab Latin: Allāhumma ahillahu 'alainā bil-yumni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, rabbī wa rabbukallāh.

Artinya: "Ya Allah, munculkanlah ia kepada kami dengan keberkahan dan iman, keselamatan dan Islam, Rabbku dan Rabbmu adalah Allah." (HR Ahmad no 1397 dan Tirmidzi no 3451)

2. Banyak Berdoa sesuai Hajat

Hanif Luthfi Lc MA dalam bukunya, Malam Nishfu Sya'ban, menyebutkan sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Baihaqi dari Ibnu Umar. Hadits itu menjelaskan berdoa pada malam awal Rajab tidak akan ditolak:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: خَمْس لَيَالٍ لَا يُرَدُّ فِيهِنَّ الدُّعَاءُ: لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ، وَأَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبَ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُ الْعِيدِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ " (شعب الإيمان، 288/5)

Artinya: "Dari Ibnu Umar berkata, '5 malam yang mana doa tidak akan ditolak; malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha."

Imam Syafi'i dalam kitab al-Umm juga menulis hal serupa:

وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ... (قَالَ الشَّافِعِيُّ : وَأَنَا أَسْتَحِبُّ كُلَّ مَا حُكِيَتْ فِي هَذِهِ اللَّيَالِي مِنْ غَيْرِ أَنْ يَكُونَ فَرْضًا

Artinya: "Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan pada 5 malam; malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban. Imam Syafi'i berkata: 'Saya menyukai apa saja yang dikabarkan tentang malam-malam ini, meski tidak fardhu.'

3. Beramal secara Umum

Dirujuk dari buku Keagungan Bulan Rajab oleh Abu Ghozie as-Sundawie, tidak ada amalan khusus yang dikerjakan pada Rajab. Artinya, semua amalan boleh-boleh saja dikerjakan tanpa pengkhususan.

Ibnu Hajar berkata, "Tidak terdapat riwayat yang shahih yang kayak dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab (secara khusus), juga tentang puasa di dalamnya, puasa di hari tertentu, dan juga tidak ada riwayat berkaitan dengan sholat Lail yang dikhususkan di bulan ini."

Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian informasi lengkap mengenai hitung mundur 1 Rajab 1447 H dan amalannya. Semoga bermanfaat!




(par/apl)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads