Kalender Hijriah Hari Ini 16 Desember 2025 dan Azab bagi Pemimpin yang Zalim

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 16 Des 2025 08:43 WIB
Ilustrasi pemimpin. Foto: Freepik
Solo -

Perbedaan patokan kalender Masehi dan Hijriah dalam menentukan awal bulan menyebabkan tanggal yang berlainan pula. Kalender Masehi menggunakan dasar pergerakan Matahari, sedangkan kalender Hijriah mengacu pada Bulan.

Masyarakat Indonesia biasa memakai tanggalan Masehi untuk panduan hidup sehari-hari. Padanya, tanggal-tanggal peringatan besar, baik nasional maupun internasional, ditetapkan.

Namun, tanggalan Hijriah juga diperlukan. Mengingat, mayoritas orang Indonesia menganut agama Islam dan syariat-syariat Islam dikerjakan berdasar tanggal Hijriah. Di antaranya adalah sholat Idul Fitri, puasa sunnah Ayyamul Bidh, dan penyembelihan hewan kurban.

Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tanggal Hijriah yang tepat setiap hari. Bagaimana dengan hari ini?

Simak konversi Selasa, 16 Desember 2025 ke dalam tanggalan Hijriah menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.

Kalender Hijriah Hari Ini 16 Desember 2025

Kalender Hijriah 16 Desember 2025 Menurut Pemerintah

Tanggal hijriah versi pemerintah tertera dalam Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender itu, tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir 1447 H jatuh pada Sabtu, 22 November 2025.

Bulan keenam kalender Hijriah ini berlangsung selama total 29 hari menurut pemerintah. Baru pada 21 Desember mendatang, Jumadil akhir berganti Rajab. Perlu dicatat, kalender pemerintah disusun menggunakan metode hisab.

Atas acuan itu, pemerintah mengonversi 16 Desember 2025 menjadi 25 Jumadil Akhir 1447 H.

Kalender Hijriah 16 Desember 2025 Menurut NU

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU melalui Pengumuman Nomor 106/PB.08/A.II.11.13/13/11/2025 menetapkan 1 Jumadil Akhir 1447 H pada Sabtu, 22 November 2025. Penetapan ini didasarkan atas metode istikmal karena hilal tidak terlihat.

"Berdasarkan minimal lima metode ilmu falaq qath'iy maka pada Kamis Legi 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M hilal tidak ada di atas ufuk pada saat ghurub di seluruh Indonesia. Sehingga memenuhi butir kedua Keputusan Muktamar ke-34 NU tahun 2021 terkait posisi ilmu falak dalam penentuan waktu ibadah," bunyi poin nomor 1 surat itu, dikutip dari Instagram @falakiyahnu.

Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.

Almanak 2025 yang dirilis Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Bojonegoro juga memberikan informasi serupa. Tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir jatuh bertepatan dengan Sabtu, 22 November 2025.

Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 16 Desember 2025 sebagai 25 Jumadil Akhir 1447 H.

Kalender Hijriah 16 Desember 2025 Menurut Muhammadiyah

Terhitung mulai 1447 H, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai acuannya. Kalender ini diciptakan untuk membuat tanggalan yang sama bagi umat Islam di seluruh belahan dunia.

Dirujuk dari situs resmi KHGT Muhammadiyah, Jumadil Akhir 1447 H tertulis jatuh pada Jumat, 21 November 2025. Artinya, Muhammadiyah lebih cepat sehari ketimbang versi pemerintah dan NU.

Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 16 Desember 2025 sebagai 26 Jumadil Akhir 1447 H.

Perintah untuk Taat kepada Pemimpin

Menjadi seorang yang berkuasa atau punya jabatan adalah dambaan banyak orang dalam realita saat ini. Padahal, menjadi seorang pemimpin berarti memikul tanggung jawab yang besar.

Pemimpin harus bersikap adil kepada bawahan-bawahannya. Ia memegang amanah yang diberikan Allah SWT melalui masyarakat. Tanggung jawab tersebut mesti dipikul sepenuh hati dengan penuh perhitungan dan rasa awas.

Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk senantiasa patuh kepada pemimpin. Hal ini tercantum dalam firman-Nya:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)." (QS an-Nisa: 59)

Bahkan, ketika pemimpin berlaku buruk, seorang muslim diperintah untuk tetap menaati dan mendengarkannya. Diambil dari buku Antara Rakyat dan Pemimpin tulisan Abu Ghozie as-Sundawie, Rasulullah SAW bersabda:

اِسْمَعُ وَأَطِعْ فِي عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ وَمَنْشَطِكَ وَمَكْرَهِكَ وَأَثَرَةٍ عَلَيْكَ وَإِنْ أَكَلُوْا مَالَكَ وَضَرَبُوا ظَهْرَكَ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ مَعْصِيَّةً

Artinya: "Dengarkan dan taatilah (pemimpin kalian) dalam keadaan sulit atau mudah, dalam keadaan suka atau terpaksa, meskipun mereka mementingkan kepentingannya. Dan meskipun hartamu dirampas dan punggungmu dipukul, kecuali dalam perkara kemaksiatan." (HR Ibnu Hibban 4562. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh al-Albani)

Azab untuk Pemimpin yang Zalim

Lalu, apakah masyarakat hanya bisa diam saja dengan kezaliman pemimpin? Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Adil. Apabila seorang pemimpin berlaku sewenang-wenang, azab dapat dipastikan akan menghantamnya. Keterangan ini dapat ditemukan dalam berbagai hadits.

Contohnya, dikutip dari buku Tarjamah 40 Hadits Larangan Menyusahkan Muslim tulisan Ibnu Hajar al-Asqalani, pemimpin yang menipu rakyat diharamkan darinya surga. Nabi SAW bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَالٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Artinya: "Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu dia meninggal pada hari kematiannya dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah akan mengharamkan Surga baginya." (HR Bukhari no 7150 dan Muslim no 142)

Dr Raghib as-Sirjani dalam buku Nabi Sang Penyayang mencantumkan hadits berisi doa Nabi SAW untuk para pemimpin. Apabila seorang pemimpin menyusahkan rakyatnya, maka urusan-urusannya akan disusahkan. Begitu pula sebaliknya.

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ فَارْفُقْ بِهِ.

Artinya: "Ya Allah siapa saja yang memegang urusan umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia. Dan, siapa yang memegang urusan umatku kemudian ia berlaku lembut kepada mereka, maką berlaku lembutlah kepadanya." (Hadits dalam Shahih Muslim no 1828, Musnad Ahmad no 24666, dan Shahih Ibnu Hibban no 553)

Ada pula hadits yang menegaskan kegagalan seorang pemimpin masuk surga karena ia tidak bersungguh-sungguh mengurus orang-orang pimpinannya. Bersabda sang Khatamul Anbiya':

مَا مِنْ أَمِيرِ يَلِي أَمْرَ الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَحْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمُ الْجَنَّةَ.

Artinya: "Tidaklah seorang pemimpin yang mengurusi urusan kaum muslimin kemudian ia tidak bersungguh-sungguh terhadap mereka dan tidak menasihati mereka, kecuali ia tidak akan masuk surga bersama mereka." (Hadits dalam Shahih Muslim no 142)

Cukup kiranya pembahasan ringkas di atas sebagai pengingat kepada setiap pemimpin akan tanggung jawab yang berada di pundaknya. Apabila pemimpin berlaku adil, maka naungan Allah SWT pada hari kiamat adalah sebuah kepastian sebagaimana tercantum dalam hadits:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلَّهِ، يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الإِمَامُ العَادِلُ

Artinya: "Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya yaitu (salah satunya): imam yang adil..." (HR Bukhari 660 dan Muslim no 91)

Itulah sekilas mengenai kalender Hijriah hari ini 16 Desember 2025 dan azab untuk para pemimpin yang zalim. Semoga bermanfaat!



Simak Video "4 Fakta Unik dan Sejarah Kalender Hijriah"

(par/ahr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork