Perbedaan patokan kalender Masehi dan Hijriah dalam menentukan awal bulan menyebabkan tanggal yang berlainan pula. Kalender Masehi menggunakan dasar pergerakan Matahari, sedangkan kalender Hijriah mengacu pada Bulan.
Masyarakat Indonesia biasa memakai tanggalan Masehi untuk panduan hidup sehari-hari. Padanya, tanggal-tanggal peringatan besar, baik nasional maupun internasional ditetapkan.
Namun, tanggalan Hijriah juga diperlukan. Mengingat, mayoritas orang Indonesia menganut agama Islam dan syariat-syariat Islam dikerjakan berdasar tanggal Hijriah. Di antaranya adalah sholat Idul Fitri, puasa sunnah Ayyamul Bidh, dan penyembelihan hewan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tanggal Hijriah yang tepat setiap hari. Bagaimana dengan hari ini? Simak konversi Selasa, 9 Desember 2025 ke dalam tanggalan Hijriah menurut pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah via uraian berikut.
Kalender Hijriah Hari Ini 9 Desember 2025
Kalender Hijriah 9 Desember 2025 Menurut Pemerintah
Tanggal hijriah versi pemerintah dapat ditilik melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama. Dalam kalender itu, tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir 1447 H jatuh pada Sabtu, 22 November 2025.
Bulan keenam kalender Hijriah ini kemudian berlangsung selama total 29 hari menurut pemerintah. Baru pada 21 Desember mendatang, Jumadil akhir berganti Rajab. Perlu dicatat, kalender pemerintah disusun menggunakan metode hisab.
Atas acuan itu, pemerintah mengonversi 9 Desember 2025 menjadi 18 Jumadil Akhir 1447 H.
Kalender Hijriah 9 Desember 2025 Menurut NU
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU melalui Pengumuman Nomor 106/PB.08/A.II.11.13/13/11/2025 menetapkan 1 Jumadil Akhir 1447 H jatuh pada Sabtu, 22 November 2025. Penetapan ini didasarkan atas metode istikmal karena hilal tidak ada.
"Bedasarkan minimal lima metode ilmu falaq qath'iy maka pada Kamis Legi 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M hilal tidak ada di atas ufuk pada saat ghurub di seluruh Indonesia. Sehingga memenuhi butir kedua Keputusan Muktamar ke-34 NU tahun 2021 terkait posisi ilmu falak dalam penentuan waktu ibadah," bunyi poin nomor 1 surat itu, dikutip dari Instagram @falakiyahnu.
Penggunaan metode istikmal atau penggenapan umur bulan menjadi 30 hari ini disebabkan tidak terlihatnya hilal di seluruh Indonesia. Alhasil, seperti sabda Nabi Muhammad SAW, umur bulan berjalan dijadikan 30 hari dan baru esoknya, masuk bulan baru.
Almanak 2025 yang dirilis Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang NU Kabupaten Bojonegoro juga memberikan informasi serupa. Tertulis bahwasanya 1 Jumadil Akhir jatuh bertepatan dengan Sabtu, 22 November 2025.
Atas dasar informasi tersebut, NU menetapkan 9 Desember 2025 sebagai 18 Jumadil Akhir 1447 H.
Kalender Hijriah 9 Desember 2025 Menurut Muhammadiyah
Terhitung mulai 1447 H, Muhammadiyah menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sebagai acuannya. Kalender ini diciptakan untuk membuat tanggalan yang sama bagi umat Islam di seluruh belahan dunia.
Dirujuk dari situs resmi KHGT Muhammadiyah, Jumadil Akhir 1447 H tertulis jatuh pada Jumat, 21 November 2025. Artinya, Muhammadiyah lebih cepat sehari ketimbang versi pemerintah dan NU.
Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 9 Desember 2025 sebagai 19 Jumadil Akhir 1447 H.
Prediksi 1 Rajab 1447 H
Berdasar firman Allah SWT dalam surat at-Taubah ayat 36, Rajab termasuk salah satu dari empat bulan haram (mulia). Begini lafal lengkap firman Allah SWT tersebut.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."
Tafsir tahlili Kementerian Agama mendefinisikan 4 bulan itu sebagai Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab. Yang disebut terakhir, yakni Rajab, banyak dinanti-nantikan karena, sebagaimana juga bulan haram lainnya, setiap amal shalih maupun dosa bakal dilipatgandakan balasannya. Berkata Qatadah:
"Sesungguhnya berbuat zalim di dalam bulan-bulan suci lebih besar kesalahan dan dosanya daripada berbuat zalim di dalam bulan lainnya, walaupun suatu kezaliman apapun bentuknya merupakan dosa besar, akan tetapi Allah mengagungkan suatu perkara sesuai dengan kehendaknya." (Tafsir al-Tabari 14/238 dan Tafsir Ibnu Katsir 4/148)
Mengacu keterangan dari kalender Kemenag, 1 Rajab 1447 H bakal jatuh pada 21 Desember 2025 mendatang. Setelahnya, Rajab berlangsung 30 hari sampai 19 Januari 2026. Berakhirnya Rajab menandai dimulainya bulan Syaban.
Informasi serupa juga tertulis dalam Almanak NU 2025 rilisan Lembaga Falakiyah PCNU Bojonegoro. Dijelaskan bahwasanya 1 Rajab 1447 H dimulai pada 21 Desember 2025 dan berakhir pada Senin, 19 Januari 2026. Lalu, ketika Matahari terbenam pada tanggal tersebut, 1 Syaban 1447 H dimulai.
Senada dengan pemerintah dan NU, Muhammadiyah menetapkan 1 Rajab 1447 H bertepatan dengan Minggu, 21 Desember 2025.
Akhir kata, pemerintah dan NU memprediksi 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025. Adapun Muhammadiyah sudah menetapkannya pada tanggal yang sama.
Adakah Amalan Khusus Rajab?
Pertama-tama, harus diingat bahwasanya Rajab adalah bulan haram dalam syariat Islam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentangnya:
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثُ مُتَوَالِيَاتٌ : ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ.
Artinya: "Sesungguhnya zaman (tahun) ini telah berputar sesuai dengan aslinya ketika Allah menciptakan langit dan Bumi. Setahun dua belas bulan, di antaranya empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan keempat adalah Rajab yang diagungkan kabilah Mudhar yang berada di antara bulan Jumadil Akhir dan Syaban." (HR Bukhari no 3197 dan Muslim no 1679)
Pertanyaannya, adakah amalan khusus untuk Rajab?
Dikutip dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah tulisan Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah berkata:
"Setiap hadits yang menyebutkan tentang puasa Rajab, sholat sebagian malamnya, semuanya adalah dusta." (Al-Manarul Munif hal 92)
Juga Ibnu Hajar berkata:
"Tidak ada hadits shahih yang dapat dijadikan hujjah seputar amalan khusus di bulan Rajab, baik puasa maupun sholat malam dan sejenisnya. Dan dalam menegaskan hal ini, aku telah didahului oleh Imam Abu Isma'il al-Harawi al-Hafizh, kami meriwayatkan darinya dengan sanad shahih, demikian pula kami meriwayatkan dari selainnya." (Tabyin 'Ajab bima Warada fi Rajab)
Meski begitu, umat Islam tetap dianjurkan mengisi Rajab dengan berbagai amalan shalih, sebagaimana juga berlaku untuk bulan lain. Mengingat, bulan ini termasuk satu dari empat bulan haram. Namun, amalan-amalan shalih itu mesti dikerjakan semata-mata untuk mengejar ridha Allah SWT, bukan karena meyakini adanya tuntunan shahih dari Nabi SAW.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Itulah informasi lengkap mengenai kalender Hijriah hari ini 9 Desember 2025 dan prediksi 1 Rajab 1447 H. Semoga bermanfaat!
(par/apl)











































