Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten, telah beroperasi lagi seperti biasa. Rabu kemarin, SPPG ini berhenti beroperasi lantaran dananya belum cair.
"SPPG Jambu Kulon hanya berhenti satu hari karena menunggu, karena ragu sebenarnya, dana belum cair. Kemudian diputuskan berhenti operasional takut tombok, padahal tidak, karena itu cuma menunggu tertundanya pencairan. Hari ini sudah jalan," kata koordinator wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Klaten, Yoga Angga Pratama kepada detikJateng, Kamis (11/12/2025).
Yoga mengatakan, pencairan dana SPPG bisa saja terlambat harinya atau hitungan minggunya. Namun dana untuk SPPG Jambu Kulon sore harinya langsung cair.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sorenya cair sehingga hari ini jalan lagi. Hari ini benar ada kejadian yang sama, ada satu SPPG yang memilih setop operasional karena dana tidak cair, karena ragu supplier tidak terbayar," ujar Yoga.
"Informasi terakhir itu yang Delanggu (tidak beroperasi), itu saja, tapi baru akan kami konfirmasi lagi ke kepala SPPG-nya. Kemarin sudah ada sih informasi ke saya," sambungnya.
Menurut Yoga, keterlambatan pencairan dana bukan hanya terjadi di Klaten, tapi juga terjadi di daerah lain. Penyebabnya bukan karena tidak ada dana, tapi karena pencairan dana itu butuh proses.
"Karena saking banyaknya yang harus ditangani di pusat, kami badan baru yang harus menyesuaikan, program baru, sehingga butuh penyesuaian-penyesuaian," ucap Yoga.
Yoga menambahkan, di Klaten saat ini sudah ada 53 SPPG yang beroperasi dari sekitar 150 SPPG nantinya. Yang belum operasional semua baru dalam proses.
"Yang mau persiapan operasional masih banyak, saat ini baru proses membangun, ada juga yang sudah dibangun tapi menunggu proses administrasi. Kami sedang proses penyempurnaan secara teknis dan operasional, kami mohon maaf jika ada kendala yang terjadi, semoga ke depannya program MBG lancar sehingga penerima manfaat segera merata," pungkas Yoga.
Sebelumnya diberitakan, SPPG di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten tutup operasional untuk sementara. SPPG tersebut dikabarkan menutup operasional karena dana belum cair.
Asisten lapangan SPPG Jambu Kulon, Iftiha, saat diminta konfirmasi membenarkan kabar tersebut. SPPG itu sudah membuat surat pemberitahuan.
"Untuk kabar itu memang kita semalem menerbitkan surat pemberitahuan dari SPPG Jambu Kulon bahwa per hari ini kami sudah berhenti beroperasi sementara. Masalahnya karena pencarian dana," jelas Iftiha kepada detikJateng, Rabu (10/12).
"Hari ini para relawan juga diliburkan, pemberitahuan sudah lewat grup, rencana besok kami mengunjungi sekolah-sekolah. Ini baru pertama kali, karena kita juga baru beroperasi November," imbuhnya.
Menurut Iftiha, sejak beroperasi, SPPG itu sudah melayani 2.935 siswa. Ada 47 orang relawan di SPPG itu.
(dil/aku)











































