Delapan santriwati tenggelam di Sungai Lusi, Kelurahan Kedungjenar, Blora. Tiga di antaranya berhasil diselamatkan dan lima lainnya tenggelam. Dari lima santri yang hilang, dua di antaranya ditemukan tewas.
"Upaya maksimal personel membuahkan hasil, di mana dua dari lima korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto saat ditemui di lokasi, Kamis (11/12/2025).
Dua korban tewas itu berinisial NC (15) warga Kecamatan Jepon, dan NAS (16) warga Kecamatan Kunduran. Adapun tiga korban yang belum ditemukan berinisial CPM (16), AF (13), dan SR (12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, fokus pencarian masih tertuju pada tiga korban yang belum ditemukan," ujar Wawan.
Sebelumnya diberitakan, para santriwati itu disebut-sebut dari Pondok Tahfidzul Qur'an Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Maa'uun Blora. Peristiwa tenggelamnya para santri itu terjadi pukul 06.30 WIB tadi.
Saksi mata yang juga seorang santri, Ardina, mengatakan para korban mulanya hendak melihat arus sungai.
"Awalnya kita mau lihat arus sungai, terus mereka sudah kita bilangin, jangan masuk tapi tetap masuk," ucapnya saat ditemui di area sekitar.
Ardina mengatakan para korban hendak mencari kerang di sungai. Meski sudah diingatkan temannya, mereka tetap mendekat ke sungai.
"Tadi mereka bilang mau mencari kerang. Terus airnya semakin naik terus arusnya juga kencang, ada satu yang dia nggak bisa berenang, terus dia minta tolong sambil megangin bambu," ucap Ardina.
Saksi lain, Adit, mengatakan saat itu ada sejumlah anak yang bermain di sungai. Beberapa saat kemudian dia mendengar jeritan.
"Ada jeritan-jeritan, dari anak-anak. Minta tolong tenggelam," ucapnya.
Kemudian warga sekitar mendekat. Dari 8 santriwati tersebut, tiga di antaranya berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat. Petugas dari kepolisian, TNI, BPBD, hingga Basarnas saat ini masih menyisir lokasi untuk mencari para korban yang belum ditemukan.
Kapolsek Blora AKP Rustam mengatakan korban yang berhasil diselamatkan saat ini belum bisa dimintai keterangan karena masih trauma.
"Yang tenggelam di sini 8 anak, yang telah ditemukan 3 anak dalam keadaan sadar, lima masih dalam pencarian," terang Rustam di lokasi.
"Untuk penyebabnya masih dalam penyelidikan, yang ketiga anak yang masih sadar masih trauma, belum bisa kita mintai keterangan," imbuhnya.
Rustam menjelaskan, para santriwati itu bermain di sekitar sungai saat berkunjung ke rumah gurunya.
"Informasi dari saksi, anak-anak tadi lagi berkunjung ke tempat ustaznya lanjut main-main di sekitar Sungai Lusi ini," ujarnya.
(dil/ams)











































