Sambat Warga Lereng Merapi Usai Simpanan di PD BKK Klaten 5 Bulan Macet

Sambat Warga Lereng Merapi Usai Simpanan di PD BKK Klaten 5 Bulan Macet

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Kamis, 04 Des 2025 21:42 WIB
Sambat Warga Lereng Merapi Usai Simpanan di PD BKK Klaten 5 Bulan Macet
Warga Kecamatan Kemalang, Klaten mendatangi Posko Aduan BKK. Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng
Klaten -

Sekitar 20 orang warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten turun gunung mendatangi Posko aduan BKK Klaten. Mereka adalah para nasabah PD BKK Klaten yang bingung karena nasib dananya tidak jelas.

"Kita ke sini dalam rangka membuat pengaduan tentang tabungan di BKK. Sejak ditutup sampai sekarang belum pernah ada yang memberi penjelasan, kami bingung," terang warga Desa Kendalsari, Kecamatan Kemalang, Sri Budi kepada detikJateng di Posko IKA PMII Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kamis (4/12/2025) siang.

Dijelaskan Sri Budi, sejak ditutup itu warga sudah pernah mencoba bertanya ke pegawai cabang di Kemalang. Alasannya tutup disebut karena dari pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bilangnya yang menutup dari pusat, terutama dari provinsi. Bilangnya seperti itu," lanjut Sri Budi.

Ketidakjelasan itu, sebut Sri Budi, membuat warga bingung karena banyak warga yang menabung ke PD BKK bukan uang pribadi. Total warga RT nya menabungkan uang Rp 21 juta dari iuran.

ADVERTISEMENT

"Itu duit bukan tabungan duit saya tapi duit untuk kegiatan RT, jadi kita bingung. Kami mohon pada PD BKK, mohon dana untuk bisa dicairkan karena kami yang bertanggung jawab jadi bingung," jelas Sri Budi yang bertanggungjawab memegang dana.

Warga lain, Susi mengatakan dirinya menabungkan uang Rp 13 juta ke PD BKK cabang Kemalang. Uang yang ditabungnya itu uang iuran masyarakat.

"Itu uang iuran jimpitan ibu - ibu setiap hari. Saya setiap hari jemput bola dari rumah ke rumah ngambil itu, ada Rp 5.000, ada Rp 10.000 tidak mesti," kata Susi.

Susi mengaku dirinya selaku pembawa iuran warga memilih PD BKK karena rasa percaya. Sebab tahun sebelumnya juga lancar tidak ada masalah.

"Sebelumnya juga nabung di situ ambil di situ saat mau lebaran gampang, lancar. Kemarin itu tanggal 16 Juni itu saya masukin, eee tanggal 19 Juni tutup sampai sekarang, saya pusing," kata Susi.

Petugas jaga Posko Aduan Ikatan Keluarga Alumni PMII Klaten, Wawan menjelaskan para nasabah terus berdatangan. Yang mengadu offline sekitar 50 dan online 40 orang.

"Yang offline sekitar 50 dan online 40 orang. Ada yang dari Kecamatan Kemalang, Kalikotes, Gantiwarno, Wedi dan lainnya," kata Wawan kepada detikJateng.

"Harapannya nasabah itu sama, segera ada penjelasan, uang bisa kembali. Karena kebanyakan bukan uang pribadi, uang kelompok, RT RW, dan lainnya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, nasib para nasabah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD BKK) Klaten tidak jelas setelah lembaga itu menutup operasional. Kondisi itu mengundang keprihatinan sehingga didirikan posko aduan.

Diketahui PD BKK Klaten tiba-tiba tutup sementara sejak 19 Juni lalu. Sejak itu, warga tak bisa melakukan penarikan dana dan merasa kebingungan sebab tak pernah ada informasi sebelumnya.

Berbulan-bulan berlalu, warga kemudian mendirikan posko untuk mendata kerugian para nasabah dan memberikan pendampingan. Posko berada di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara. Warga juga bisa bisa mengadu lewat nomor 0882-006-225-898.

Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Klaten Tommy Sila Aditama menyatakan untuk penanganan PD BKK Pemkab dan Pemprov selaku pemegang saham sudah berkoordinasi.

Pemegang saham juga telah berkonsultasi dengan OJK. Diperkirakan akan ada penyertaan modal mulai tahun depan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Sudah konsultasi dengan OJK terkait skema penugasan tapi OJK belum memberikan keputusan karena akan dikonsultasikan dengan OJK pusat. Sampai sekarang belum ada informasi lanjutan," jelas Tommy saat dimintai konfirmasi detikJateng, Selasa (2/12).

"Untuk penyertaan modal infonya bertahap tapi tahun 2026 sudah dialokasikan anggaran untuk membantu penyelesaian," lanjutnya.




(afn/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads