Fenomena supermoon terakhir di tahun 2025 akan terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025. Hari ini, Supermoon Cold Moon mencapai fase purnama sekaligus berada di titik perigee, yaitu jarak terdekat bulan dengan Bumi.
Menurut BMKG, momen ini termasuk salah satu dari tiga supermoon di akhir tahun 2025, yang terjadi berurutan pada Oktober, November, dan Desember. Live Science juga menyebut bahwa Cold Supermoon ini menjadi full moon terbesar kedua sepanjang 2025, dan akan tampak sangat terang mulai malam 3 Desember hingga malam 5 Desember.
Lalu, kapan tepatnya puncak supermoon ini dapat disaksikan di Indonesia? Mari simak penjelasan lengkap di bawah ini supaya detikers bisa menyaksikan fenomena astronomi yang satu ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin utamanya:
- Supermoon Cold Moon 2025 mencapai fase purnama pada 4 Desember pukul 06.14 WIB dan berada di titik perigee pada 18.05 WIB.
- Momen terbaik untuk melihat supermoon adalah malam 3-5 Desember, terutama saat bulan terbit di ufuk timur.
- Supermoon berpotensi meningkatkan pasang air laut dan memicu banjir rob, sehingga wilayah pesisir perlu waspada.
Puncak Supermoon Cold Moon Malam Ini Bisa Dilihat Jam Berapa?
Berdasarkan publikasi Fase-fase Bulan dan Jarak Bumi-Bulan pada Tahun 2025 yang diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, berikut ini adalah fase Super Cold Moon dan waktunya.
Fase purnama
- Kamis, 4 Desember 2025 pukul 06.14 WIB
Fase perigee (bulan paling dekat dengan bumi)
- Kamis, 4 Desember 2025 pukul 18.05 WIB
Artinya, puncak supermoon versi BMKG berada di sekitar 18.05 WIB ketika bulan berada di titik terdekatnya.
Sementara itu, Live Science mencatat bahwa Cold Supermoon resmi mencapai puncak purnama pada 4 Desember 2025 pukul 6.14 pm EST. Jika dikonversi, waktunya menjadi 06.14 WIB pada 5 Desember di Indonesia.
Namun Live Science juga menegaskan bahwa supermoon sudah akan tampak penuh dan terang mulai malam 3 Desember, kemudian paling indah saat terbit di ufuk timur pada malam 4 Desember. Bahkan, bulan akan tetap terlihat penuh pada 5 Desember.
Apa Itu Supermoon Cold Moon?
Dirangkum dari Forbes, Supermoon Cold Moon adalah sebutan untuk bulan purnama di bulan Desember. Fenomena ini memiliki dua ciri utama, yaitu terjadi pada musim dingin di belahan bumi utara dan tampil lebih besar dari biasanya karena posisinya yang lebih dekat ke bumi.
Cold Moon adalah purnama ketiga dan terakhir di musim gugur (Northern Hemisphere). Namanya berasal dari suhu yang mulai sangat dingin di wilayah Amerika Utara pada periode ini. Dalam beberapa tradisi, purnama Desember juga disebut Long Nights Moon atau Moon Before Yule karena mendekati winter solstice.
Supermoon Cold Moon 2025 tergolong istimewa karena merupakan supermoon, yaitu kondisi ketika purnama terjadi saat bulan berada dekat titik perigee dalam orbit elipsnya. Pada posisi ini, bulan berada sekitar 357.218 km dari bumi, menjadikannya bulan purnama terbesar kedua di tahun 2025. Supermoon tampak sekitar 10% lebih besar dan lebih terang dibanding purnama biasa.
Selain ukurannya yang lebih besar, Cold Moon juga terlihat lebih tinggi di langit dibanding purnama lainnya. Ini terjadi karena posisi matahari yang berada sangat rendah menjelang solstice. Karena purnama selalu berada berlawanan arah dengan matahari, bulan otomatis mencapai titik tertingginya di langit malam.
Apa Dampak Supermoon?
Supermoon tidak hanya memunculkan bulan yang tampak lebih besar dan lebih terang, tetapi juga membawa sejumlah efek yang umum terjadi saat bulan berada di titik perigee. Beberapa di antaranya bersifat positif, sementara yang lain perlu diwaspadai, terutama untuk wilayah pesisir. Berikut penjelasan yang dirangkum dari buku Melihat Semesta oleh Afrizal Efendi dkk.
1. Cahaya Bulan Jauh Lebih Terang
Supermoon membuat cahaya bulan tampak meningkat karena jaraknya lebih dekat ke bumi. Pada fase perigee, bulan memantulkan cahaya matahari dengan intensitas yang lebih kuat sehingga malam terlihat lebih terang dari biasanya. Kondisi ini membuat pengamatan langit lebih jelas dan Supermoon Cold Moon dapat dinikmati tanpa alat bantu apa pun.
2. Pemandangan Langit Malam Jauh Lebih Menakjubkan
Selain lebih terang, ukuran tampak bulan juga terlihat sedikit lebih besar. Kombinasi kecerahan dan ukuran ini menciptakan panorama alam yang indah ketika bulan terbit di ufuk timur. Fenomena ini menjadi daya tarik utama supermoon, terutama bagi pengamat langit yang ingin menikmati suasana malam dengan bulan yang lebih dramatis.
3. Meningkatkan Potensi Pasang Air Laut
Di sisi lain, supermoon dapat memicu kenaikan muka air laut. Ketika bulan berada di posisi terdekatnya dengan bumi, gaya gravitasi yang ditimbulkannya menjadi lebih kuat sehingga laut mengalami pasang yang lebih tinggi dari biasanya. Fenomena ini merupakan efek yang umum terjadi setiap kali purnama bertepatan dengan perigee.
4. Berisiko Memicu Banjir Rob
Kenaikan pasang air laut dapat berlanjut menjadi banjir rob, terutama di wilayah pesisir rendah. Dalam imbauan BMKG, potensi banjir rob perlu diwaspadai di kawasan pesisir Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat pada 4 Desember. Hal ini adalah salah satu akibat kombinasi fase perigee dan bulan purnama di pertengahan Desember.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai waktu terbaik untuk menyaksikan Supermoon Cold Moon 2025. Fenomena ini hanya terjadi sekali di akhir tahun, jadi jangan lewatkan kesempatan menikmati langit malam yang lebih terang dan dramatis. Selamat mengamati supermoon, detikers!
(sto/apu)











































