Dua putra Paku Buwono (PB) XIII, PB XIV Mangkubumi dan PB XIV Purbaya, beberapa kali menunaikan salat Jumat di Masjid Agung Solo. Ternyata ada sejumlah syarat bagi pemegang takhta di Keraton Solo, salah satunya Salat Jumat 40 kali di Masjid Agung Solo
Pantauan detikJateng, dalam tiga pekan terakhir ini PB XIV Mangkubumi belum pernah absen salat Jumat di Masjid Agung Solo. Sedangkan PB XIV Purbaya baru sekali salat Jum'at di Masjid Agung Solo dalam tiga pekan terakhir ini.
Disinggung soal adanya tradisi bagi calon raja untuk salat Jumat 40 kali di Masjid Agung Solo, Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhammad Muhtarom, membenarkan hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Takmir Masjid Agung Solo, Muhammad Muhtarom, Jumat (28/11/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
"Itu (Salat Jumat berjamaah 40 kali di Masjid Agung Solo) salah satu syarat yang harus dipenuhi, raja-raja yang dahulu juga seperti itu. Masjid Agung bagian dari Keraton Kasunanan Surakarta," kata Muhtarom saat ditemui awak media di Masjid Agung Solo, Jumat (28/11/2025).
"Makanya kami sangat apresiasi, para penerus yang menjadi calon-calon raja ini memiliki komitmen yang masih lurus untuk salat di Masjid Agung," imbuhnya.
Meski salat Jumat selama 40 kali itu disebut-sebut salah satu syarat, Muhtarom berharap ibadah wajib itu ke depannya harus terus dijaga.
"Iya, berbagai penafsiran dan berbagai referensi mengatakan seperti itu (harus 40 kali salat Jumat di Masjid Agung Solo). Harapan kita tidak hanya 40 kali. Karena ini Masjid Keraton, siapa yang nguri-uri dan bertanggung jawab, ya keraton. Sebagai panatagama Keraton Surakarta, peran beliau yang strategis," ujar Muhtarom.
Muhtarom mengatakan, kedua putra PB XIII itu tidak hanya menunaikan Salat Jumat. Dia bilang PB XIV Purbaya juga pernah Salat Magrib berjamaah di Masjid Agung Solo.
"Selama ini baru Salat Jumat, tapi kalau secara insidental kita tidak tahu. Seperti kemarin Gusti Purbaya ke sini magrib-magrib. Kita senang, kita apresiasi, kita bangga, bahagia, putra-putra ndalem memiliki semangat yang sama, menghidupkan tradisi budaya adi luhung, termasuk menghidupkan keagamaan di Masjid Agung ini, baik kegiatan (salat) Jumat yang jadi syarat, maupun di luar itu," ucapnya.
"Kita berbincang dengan Gusti Ngabehi, Salat Jumat tidak hanya saat ini, sebelumnya juga sudah," sambung Muhtarom.
Muhtarom juga pernah berbincang dengan kedua putra PB XIII itu dalam waktu yang berbeda. Sejumlah hal dibicarakan, seperti kebutuhan di Masjid Agung Solo.
"Prinsipnya sama, kita mendoakan yang terbaik untuk Keraton, harapan kita ke depan Keraton mampu berkolaborasi lintas manapun, penguatan jejaring di luar. Dengan cara ini, harapan kita Keraton semakin eksis dan kuncoro," pungkasnya.
(dil/apu)












































