Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) berbicara di forum Bloomberg New Economy di Singapura beberapa waktu lalu. Selain berpidato, Jokowi mengaku juga sempat berbincang dengan Founder Bloomberg, Michael R. Bloomberg.
Jokowi mengaku dalam forum tersebut banyak membahas mengenai adanya perubahan besar dalam penggunaan Artificial Intelligence (AI).
"Ya kita ini kan meyakini bahwa ke depan akan ada sebuah perubahan besar, sebuah revolusi dalam penggunaan AI, kemudian revolusi dalam penggunaan humanoid robotik. Yang itu juga akan mempengaruhi perubahan, cara kerja kita, sehingga saya sampaikan, memang kita harus meredefinisi lagi mengenai proses-proses, sistem, dan strategi yang harus di ini akan menyangkut semua negara, dilakukan oleh semua negara," kata dia saat ditemui di rumahnya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan, jika tidak mengikuti perubahan tersebut, Indonesia akan tertinggal dari negara-negara lainnya.
"Kalau nggak, memang kita akan ditinggal perubahan itu, kira-kira itu. Jadi memang harus yang paling penting harus dipersiapkan, harus di-training, harus dikenalkan, sejak awal dari SDM kita, terutama anak-anak muda, mengenai AI, mengenai algoritma, mengenai coding, mengenai machine learning, mereka harus mengerti ini," ujar dia.
Menurut Jokowi, saat ini Indoneisa telah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) melalui program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Perkiraan kita 5 sampai 15 tahun yang akan datang akan ada perubahan ke arah itu dan kita nggak boleh tertinggal. Ya ini pemerintah kan bagus sekali, pemerintah tahun depan sudah akan mengajarkan coding di sekolah-sekolah, baik di Sekolah Dasar, SMP, SMA, SMK, saya kira bagus sekali," ucapnya.
"Saya menyambut baik itu apa yang akan dilakukan oleh pemerintah lewat instruksi Bapak Presiden Prabowo untuk mengajarkan coding. Mungkin awal coding, setelah itu algoritma, setelah itu machine learning, setelah itu AI dan lain-lain," sambung Jokowi.
Jokowi mengaku juga membicarakan hal yang sama dengan Mike Bloomberg.
"(Membahas apa?) Ya tadi, mengenai perubahan-perubahan era baru. Akan menghadapi perubahan-perubahan dunia menuju ke era baru," pungkasnya.
Dilansir detikNews, Jokowi menghadiri Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura. Jokowi yang juga sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy Forum membanggakan infrastruktur hingga QRIS.
Acara ini berlangsung di Singapura, Jumat (21/11/2025) dan disiarkan melalui kanal YouTube Bloomberg New Economy Forum. Jokowi menyampaikan pidato dalam bahasa Inggris.
Jokowi mulanya bercerita tentang apa yang telah dilakukan selama 10 tahun memimpin Indonesia. Jokowi mengatakan, saat awal menjabat Presiden RI, dia bertanya bagaimana cara membangun ekonomi yang kuat.
"Ketika saya pertama kali menjadi presiden, saya punya pertanyaan sederhana: bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta orang? Kita tahu tidak ada jalan pintas, itulah sebabnya kita fokus pada hal-hal mendasar, seperti membangun jalan, pelabuhan laut, bandara, jaringan listrik, dan jaringan digital. Karena tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan Indonesia membuat perkembangan yang pesat dalam membangun infrastruktur digital, memimpin pusat data. Jokowi menyebut Indonesia juga telah meluncurkan satelit baru untuk memperluas jaringan digital.
"Kita memperkenalkan regulasi yang mendorong bisnis lokal dan start-up untuk berkembang, dan saat ini kita memiliki alasan kuat mengapa membangun infrastruktur dan memperkenalkan regulasi sangat penting sebelum memasuki ekonomi digital," kata Jokowi.
"Pertama, karena infrastruktur menyediakan fondasi konektivitas, aliran data, dan integrasi teknologi, infrastruktur merupakan tulang punggung terbaik bagi kecerdasan ekonomi. Kedua, dengan regulasi yang tepat, ekosistem ini dapat tumbuh lebih kuat dan lebih cepat, memungkinkan inovasi, teknologi, dan kewirausahaan untuk saling mendukung," tutur Jokowi.
(dil/afn)











































