Sejumlah guru Sekolah Alam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjadi korban insiden loteng ambruk Selasa (25/11) petang kemarin. Beberapa korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto (RSOP) karena menderita patah tulang.
Direktur RSOP, dr Rosa Indiarto, menjelaskan sebelumnya terdapat 24 korban yang menjalani perawatan karena mengalami luka-luka. Namun 12 di antaranya sudah diperbolehkan pulang pada malam tadi.
"Tadi malam 12 orang dinyatakan boleh pulang dengan kontrol kembali karena mengalami luka memar. Sementara 12 lainnya sedang menjalani perawatan dan operasi," kata Rosi saat dimintai konfirmasi, Rabu (26/11/2025).
Rosi mengungkapkan, para korban akan mulai menjalani operasi patah tulang pada siang ini. Selain itu ada 3 korban yang mengalami cedera kepala.
"Sedang terjadwal operasi mulai jam 13.00 WIB hari ini. Yang cedera kepala 3 orang masih dalam pengawasan ketat selama 24 jam. Kesadarannya membaik," terangnya.
Sebagian besar korban mengalami patah tulang kaki dan tangan. Ada juga 1 korban yang menderita patah tulang belakang.
"Umumnya patah tangan dan kaki mas. Ada yang patah tulang belakang 1, patah luka terbuka 1 di tungkai bawah. Yang cedera kepala, dari 3 orang, ada 1 yang disertai patah tulang. Jadi total ada 10 yang mengalami patah tulang," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 24 korban (sebelumnya tertulis 21) insiden ambruknya loteng di Sekolah Alam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjalani perawatan di Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto (RSOP). Para korban sebagian besar adalah guru yang sedang menggelar acara peringatan Hari Guru di lantai dua tempat di mana konstruksi berbahan kayu tiba-tiba runtuh.
Direktur RS Orthopaedi Purwokerto, dr Rosa Indiarto menyampaikan bahwa seluruh korban masih dalam proses pemeriksaan dan penanganan medis.
"Jumlah yang dirawat 24 terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sementara ini masih dalam proses pemeriksaan seluruhnya. Yang sudah diperiksa, 2 mengalami cedera kepala, kemudian lainnya didiagnosis mengalami patah tulang," kata Rosa saat ditemui wartawan, Selasa (25/11).
Ia memastikan tidak ada korban dengan luka berat. Namun sebagian besar pasien mengalami patah tulang akibat terjatuh bersama material bangunan.
"Tidak ada yang mengalami luka berat, tapi kebanyakan patah tulang. Semua kondisinya sadar, kecuali yang mengalami cedera kepala. Ada penurunan kesadaran walaupun ringan, sementara ini dua orang," ujarnya.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(apu/aku)