Proses pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara resmi ditutup di hari ke-10. Masih ada 11 korban hilang yang belum ditemukan.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono. Ia mengatakan, penutupan sudah resmi dilakukan sore ini.
"Pencarian yang dimulai pada awal kejadian, Minggu, 16 November 2025 lalu, akhirnya di hari ke-10 ini resmi dihentikan," kata Budiono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari ke-10 ini pun akhirnya tim SAR berhasil menemukan lima korban di sektor A2 antara pukul 13.20-14.36 WIB di lokasi yang berdekatan. Sebelumnya, dua hari berturut-turut mereka tak menemukan korban longsor.
"Kelima korban yang ditemukan berada di sektor A2 merupakan satu keluarga yang berdasarkan kesaksian kerabat korban, terlihat berlari untuk menyelamatkan diri. Namun tidak berhasil dan terjatuh di sisi kanan jalan setapak depan rumah," ujarnya.
"Bahkan ada jasad yang bertumpuk jadi satu dalam kondisi memeluk anak," lanjut Budiono yang juga merupakan SAR Mission Coordinator.
Sementara itu, ia menduga 11 korban hilang lainnya berada pada titik yang berbeda dan hingga sore ini keberadaan mereka masih belum bisa terdeteksi.
"Untuk pencarian di sektor A telah rampung dan tidak ada lagi korban yang ditemukan, sedangkan 11 lainnya ada kemungkinan terseret longsor ke arah sektor C," ujarnya.
"Namun karena area sektor C sangat luas dan kedalamannya mencapai 20 meter lebih, kami kesulitan untuk mendeteksi keberadaan korban. Karena hal tersebut, kami dengan terpaksa menghentikan pencarian," sambungnya.
Tabur bunga di lokasi longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (25/11/2025). Foto: Dok. Basarnas Kantor Semarang |
Proses pencarian sendiri akhirnya resmi dihentikan dengan berbagai pertimbangan. Termasuk, kata dia, perlunya Satuan Tugas Penanganan Tanah Longsor Pemda Banjarnegara untuk fokus pada penanganan kepada para pengungsi, seperti penyediaan hunian sementara (huntara).
"Masih ada 11 dari 28 korban yang belum berhasil ditemukan. Namun dengan berbagai pertimbangan, pembahasan di tingkat pengampu kepentingan, dan musyawarah dengan pihak keluarga yang anggota keluarganya belum ditemukan, akhirnya hari ini resmi operasi SAR kami hentikan" tuturnya.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat di cluster SAR selama proses pencarian. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, PMI, hingga Tagana.
"Terimakasih atas kerjasamanya selama sepuluh hari ini. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhanlah yang menentukan," pungkasnya.
Hingga saat ini, maka korban meninggal dunia akibat longsor Banjarnegara mencapai 17 orang, dengan 11 orang tidak ditemukan.
(aap/afn)












































