Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, mendapat penyemprotan disinfektan usai menjalankan tugas di lokasi pencarian. Selain penyemprotan disinfektan, para relawan juga mendapatkan suntik vaksin tetanus.
Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebaran bakteri setelah kontak langsung dengan benda asing termasuk jasad korban longsor.
Kepala Kantor Basarnas Cilacap, Muhammad Abdullah, penyemprotan dan suntik vaksin sudah dimulai sejak hari Minggu (16/11) lalu. Vaksinasi ini diberikan secara gratis oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai bentuk kerja sama antarinstansi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin tetanus kami berikan secara gratis. Ini merupakan bagian dari kerja sama antara BPBD, Basarnas, dan Dinas Kesehatan," kata Abdullah kepada wartawan di lokasi, Rabu (19/11/2025).
Ia mengimbau seluruh personel memanfaatkan layanan tersebut, mengingat para petugas sudah berhari-hari berada di medan yang penuh risiko.
"Kami sampaikan kepada seluruh unsur SAR untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Maka dilakukan vaksin tetanus, dan ini akan berlanjut sampai semua personel ter-cover," terangnya.
Menurut dia, tim relawan yang bertugas pada operasi pencarian kali ini mencapai 1.000 orang. Oleh sebab itu untuk penyuntikan vaksinasi dilakukan secara bertahap.
"Total personel dikerahkan sejak awal operasi mencapai sekitar 1.000 orang. Tapi jumlah ini mulai berkurang karena sudah banyak korban yang ditemukan," jelasnya.
Meski begitu, masih ada sejumlah personel yang akan kembali terjun ke lokasi longsor hingga tiga hari ke depan. Hal ini setelah adanya evaluasi dan permintaan keluarga korban agar pencarian terus dilakukan meskipun jika mengacu pada aturan operasi SAR dilakukan selama 7 hari.
Seperti diketahui, hingga saat ini tim SAR gabungan telah mengevakuasi total 20 korban longsor dalam kondisi tewas. Sementara 3 korban longsor masih dalam pencarian intensif.
(apl/dil)











































