Dosen Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Gajahmungkur Semarang

Dosen Wanita Ditemukan Tewas di Kamar Hotel Gajahmungkur Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 18 Nov 2025 09:56 WIB
Ilustrasi Mahasiswa Tewas Dianiaya
Ilustrasi mayat perempuan. Foto: Dok. Detikcom
Semarang -

Seorang perempuan ditemukan meninggal di salah satu hotel di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Korban merupakan hukum di salah satu universitas swasta di Semarang.

Kabar itu viral usai diunggah salah satu akun Instagram @smg_repostt. Diketahui, korban ditemukan meninggal pada Senin (17/11) sekitar pukul 05.40 WIB.

"Kota Semarang kembali di gegerkan penemuan jen*z*h, tepat nya di sebuah kamar hotel," tulis akun @smg_repostt, Selasa (18/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"pihak hotel mendapatkan laporan dari seorang bapak ber insial B, bapak tersebut menginformasikan ke pihak hotel bahwa ada seorang pengunjung tergeletak di dalam kamarnya (210)," lanjutnya.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir ,menyebut korban berinisial D dan berusia 35 tahun. Kapolsek juga mengonfirmasi korban merupakan salah satu dosen hukum di universitas swasta di Semarang.

ADVERTISEMENT

"Korban perempuan asal Purwokerto, inisial D, umur 35 tahun, diketahuinya itu jam sekitar jam 04.30 WIB," kata Nasoir saat dihubungi detikJateng.

"Ya dosen FH Untag (Universitas 17 Agustus)," tambahnya.

Ia mengatakan, korban datang ke hotel bersama seorang pria.

"Berdua dengan seseorang, kan satu kamar, sama laki-laki. (Pacarnya?) Kita belum berani mengatakan itu, pokoknya mereka satu kamar," lanjutnya.

Nasoir mengatakan, laki-laki yang bersama korban pun tak diamankan dan baru dimintai keterangan. Korban diduga meninggal karena sakit.

"(Laki-laki) Nggak kita amankan. Cuma kemarin sempat kita minta keterangan terkait kronologi saja, karena dugaan awal meninggalnya karena sakit," tuturnya.

"2 hari sebelumnya berdua dengan lelaki yang yang ada di satu kamar itu, sempat berobat ke (RS) Tlogorejo juga 2 hari berturut-turut tanggal 15-16, terus disarankan dokter untuk rawat jalan," imbuhnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan Inafis dan dokter RSUP Dr Kariadi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads