Longsor menerjang permukiman warga di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis (13/11) malam. Rumah milik Yayung (62) ambruk tertimbun material longsoran. Dua anaknya selamat meski sempat tertimpa reruntuhan.
Yayung menceritakan detik-detik kepanikan saat bencana longsor terjadi. Ia baru pulang dari tahlilan dan sedang mencuci kaki di teras ketika tiba-tiba mendengar suara gemuruh yang sangat keras.
"Saya baru saja pulang tahlilan, masih di teras lagi cuci kaki. Terus kedengeran suara gemuruh kaya pesawat," tuturnya kepada detikJateng, Jumat (14/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, ia spontan menoleh ke belakang dan melihat dua anaknya berlari keluar rumah dalam kondisi terlambat menyelamatkan diri.
Yayung (62), warga Majenang Cilacap menceritakan momen anaknya selamat dari longsor, Jumat (14/11/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng |
"Anak saya dua, telat keluarnya dari rumah. Sudah ketiban reruntuhan tapi masih sempat lari. Alhamdulillah selamat terus langsung ambruk rumah saya," kata Yayung.
Anak lelaki Yayung yang berusia 28 tahun dan anak perempuan berusia 11 tahun kini menjalani perawatan di rumah sakit. Keduanya mengalami luka di bagian kaki.
"Sekarang sedang dirawat di rumah sakit, katanya di-pen. Nggak tahu patah atau retak di bagian kaki," ujarnya.
Sang istri juga selamat lantaran saat kejadian tengah berada di teras rumah. Namun seluruh barang berharga milik keluarga itu tak bisa diselamatkan.
"Barang tidak ada yang selamat, tidak sempat. Termasuk ada empat sepeda motor juga tertimbun," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, longsor menimbun sejumlah rumah warga Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam. Dua warga ditemukan meninggal dunia serta 21 warga masih dalam pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama menjelaskan kejadian ini dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Kamis (13/11) malam. Begitu mendapat laporan tim langsung bergerak lokasi.
"Sesampainya di lokasi, tim langsung berkoordinasi dengan aparat setempat dan unsur potensi SAR lainnya. Kami melakukan asesmen dan menyusun rencana pergerakan selanjutnya," ujar Priyo dalam keterangannya, Jumat (14/11).
Dari data yang disiarkan Basarnas Cilacap setidaknya ada 46 jiwa terdampak. Dari jumlah itu, 2 orang meninggal dunia dan 23 orang berhasil selamat.
"Sementara 21 orang masih dalam pencarian. Kondisi ini membuat Tim SAR gabungan terus melakukan upaya penyisiran secara intensif," terangnya.
(afn/alg)












































