Polisi menyebut pelajar di Magelang, RMP (14) tewas usai terjatuh dari motor bukanlah diserang klitih. Korban merupakan korban tawuran yang kabur dan dikejar oleh lawannya hingga akhirnya terjatuh dari motor.
Penyidik Polresta Magelang berhasil mengamankan dua anak yang diduga pelaku pengejaran korban.
"Sudah diamankan dua orang. Yang mana itu, ternyata kejadian itu bukan klitih, tapi sudah tantang-tantangan (tawuran) antara dari pihak pelaku dan korban," kata Pejabat Sementara (PS) Kasi Humas Polresta Magelang Ipda Ady Lilik Purbianto kepada detikJateng, Rabu (12/11/2025).
"Tantang-tantangan via IG (Instagram), ketemuan di area Mertoyudan (dekat SMAN 1 Kota Mungkid). Terus itu kejar-kejaran, memang sesuai pengakuan (korban) ada ayunan sajam. Itu enggak kena memang, kena di jaket," sambung Ady.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah kejadian tersebut, kata Ady, ketiga korban dikejar hingga jatuh dari sepeda motornya. Mengetahui korbannya jatuh, katanya, ketiganya ditinggal pergi.
"Dari pihak yang ngejar (diamankan). Karena itu kan yang satu yang joki dan yang bawa sajam (anak-anak). Yang satu 15 tahun, yang satu 17 tahun. Masih anak-anak semua. Sementara ditangani PPA untuk pengembangan lebih lanjut," imbuh Ady.
"Selasa (11/11) malam (diamankan). Pengembangan, Tim Resmob bergerak, diamankan dua orang itu. Memang sudah diamankan di PPA, sekarang masih dalam pengembangan untuk keterangan lainnya," tambah Ady seraya menyebutkan bakal segera dirilis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang pelajar di Magelang, RMP (14) tewas usai terjatuh dari motor saat diserang klitih. RMP yang saat itu bonceng tiga dengan temannya diduga terjatuh akibat panik karena hendak dibacok orang tak dikenal diduga klitih.
Adapun kejadian tersebut pada Jumat (7/11) sekitar 17.30 WIB, di depan SMAN 1 Kota Mungkid di Desa Deyangan, Mertoyudan. Tiga korban naik sepeda motor Honda Scoopy AA 2779 AAB yakni pelajar SMPN di wilayah Mertoyudan inisial RMP (14), FKM (14) dan MFP (14).
Dari ketiga itu, seorang di antaranya korban RMP warga Kecamatan Mertoyudan, meninggal dalam perawatan di RSUD Merah Putih, Sabtu (8/11) pagi.
"Informasinya tiga anak tersebut naik motor tidak pakai helm jalannya banter (kencang) arah Sraten. Terus berpapasan dengan diduga klitih (naik) tiga, empat motor terus berbalik ketiga anak," kata Pejabat Sementara (PS) Kasi Humas Polresta Magelang Ipda Ady Lilik Purbianto kepadadetikJateng, Sabtu (8/11).
(apl/alg)











































