Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ramai Disorot Media Asing

Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Ramai Disorot Media Asing

Novi Christiastuti - detikJateng
Senin, 10 Nov 2025 18:35 WIB
Suasana haru menyelimuti Istana Merdeka, Jakarta, pada peringatan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada almarhum Presiden Soeharto, yang diserahkan kepada putrinya, Siti Hardijanti Rukmana. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Momen Haru di Istana Merdeka, Putri Soeharto Terima Gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo. Foto: REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana.
Solo -

Media-media internasional ramai memberitakan penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kepada 10 tokoh, termasuk Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid. Pemberian gelar kepada Soeharto pun menjadi sorotan.

Dilansir detikNews, sebagian besar pembahasan media-media asing, sebagaimana dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Senin (10/11/2025), lebih difokuskan pada gelar pahlawan nasional untuk mendiang Soeharto.

Seperti Media Al Jazeera, yang berkantor di Qatar, mengambil judul "Indonesia makes former president Soeharto posthumous national hero" untuk artikelnya membahas penganugerahan gelar pahlawan nasional tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia telah menobatkan mantan presiden Soeharto sebagai pahlawan nasional, meskipun ada tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezimnya," tulis Al Jazeera dalam artikelnya.

"Aktivis mengecam penghargaan yang diberikan mantan menantunya, Presiden Subianto, dan menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap korban Soeharto dan demokrasi," sebut Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

Kemudian, media terkemuka Inggris, BBC, juga membahasnya dalam artikel berjudul "Indonesia names ex-dictator Suharto a 'national hero'".

"Indonesia telah menobatkan mantan presiden Suharto sebagai pahlawan nasional, meskipun warisan kontroversialnya sebagai diktator telah memicu protes keras terhadap langkah tersebut," tulis BBC dalam artikelnya tersebut.

Media Inggris lainnya, The Guardian, juga mengulas soal reaksi kontra terhadap pemberian gelar pahlawan nasional untuk mendiang Soeharto dalam artikel berjudul "Fury as Indonesia declares late authoritarian ruler Suharto a national hero".

"Penghargaan ini telah memperdalam kekhawatiran tentang upaya untuk mengaburkan kebangkitan dan kekuasaan Suharto selama puluhan tahun, suatu periode yang ditandai oleh korupsi yang merajalela, penyensoran, dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia massal," tulis The Guardian dalam artikelnya.

Kantor berita Reuters mengulasnya dalam artikel berjudul "Indonesia grants national hero status to late strongman President Suharto".

"Gelar tersebut dianugerahkan dalam sebuah seremoni yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto, mantan menantu Suharto, meskipun diprotes oleh para aktivis pro-demokrasi dan keluarga korban yang terdampak pemerintah tangan besi sang pemimpin otoriter," sebut Reuters dalam penggalan artikelnya.

Pemberitaan mengenai gelar pahlawan Soeharto juga ditulis kantor berita AFP yang berkantor di Prancis. AFP dalam artikelnya yang berjudul "Indonesia names late dictator Suharto a national hero".

"Indonesia menambahkan mantan Presiden Suharto ke dalam daftar pahlawan nasional dalam sebuah seremoni pada hari Senin, meskipun ada keberatan dari para aktivis dan akademisi atas catatan hak asasi manusia dari mendiang diktator militer tersebut," tulis AFP dalam artikelnya.




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads