Keraton Kasunanan Surakarta, atau Keraton Solo, menggelar acara 7 harian untuk Paku Buwono (PB) XIII. Ratusan orang dari keluarga, kerabat, abdi dalem, hingga masyarakat umum hadir dalam acara tersebut.
Pantauan detikJateng, acara tahlilan dimulai sekira pukul 20.00 WIB. Sejumlah ubo rampe seperti berkat diletakkan di Sasono Parasdya. Keluarga, kerabat, dan abdi dalem tampak mengenakan pakaian adat Jawa, seperti laki-laki mengenakan beskap lengkap, dan perempuan mengenakan kebaya.
Terlihat pihak keluarga yang hadir anak-anak PB XIII seperti KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Gusti Mangkubumi, Gusti Timoer Rumbai, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, masyarakat umum mengenakan pakaian sopan seperti gamis, batik, maupun kemeja. Mereka ditempatkan di Sasono Wilopo yang berada di samping dan masih jadi satu dengan Sasono Parasdya.
Salah seorang warga Kelurahan Baluwarti yang mengikuti acara tahlilan, Sulastri, mengungkap dia ingin ikut mendoakan PB XIII. Ia datang bersama warga lain satu RT.
"Saya ingin ikut mendoakan. Biasanya yang dibacakan ya tahlil, sholawat, Surat Yasin. Saya bukan orang dalem, tapi warga sini," kata Sulastri kepada awak media, Jumat (7/11/2025).
Momen peringatan 7 hari meninggalnya Paku Buwono XIII di Keraton Solo, Jumat (7/11/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng |
"Semoga tentram, ayem tentrem, adem ayem," ucapnya.
Dia mengatakan, meski tidak pernah mengikuti kegiatan di Keraton Kasunanan Surakarta, namun dia bangga rumahnya dekat dengan Keraton. Sebab, setiap acara Keraton diyakini membawa keberkahan sendiri bagi warga Baluwarti.
"Kalau sini damai kan seneng, warga ikut damai, ikut ayem. Kami warga biasa (tidak pernah ikut acara di dalem). Paling bikin kembang pas malam suro, disuruh bantu-bantu saja," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Keraton Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo menggelar tahlilan 7 harian kepulangan Paku Buwono XIII. Pihak keluarga mempersilakan masyarakat jika ingin hadir mendoakan PB XIII.
Putra tertua PB XIII, KGPH Mangkubumi atau akrab disapa Hangabehi, mengatakan bahwa saat ini Keraton Solo masih dalam masa duka.
"Hari ini tepat sekali dengan 7 harinya beliau. Nanti malam ada tahlilan di Keraton, kalau tidak salah kita buka untuk umum juga, yang mau ikut untuk berdoa dengan berpakaian rapi," katanya ditemui di Kawasan Manahan, Banjarsari, Jumat (7/11).
Saat ini Keraton Solo juga menyiapkan sejumlah hal, termasuk peringatan 40 hari wafatnya PB XIII.
"Proses-proses lainnya mungkin ya 40 harian dan sebagainya masih banyak pokoknya. Kita sekeluarga masih dalam suasana berkabung," ungkapnya.
Sementara itu, museum Keraton Solo akan segera dibuka alias tidak akan ditutup selama 40 hari.
"Kalau museumnya tidak sampai tutup selama 40 hari, karena kita sedang melakukan konservasi untuk merawat artefak-artefak peninggalan yang ada di situ," terang Hangabehi.
(apu/afn)












































