Putri keempat Soeharto, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto takziah ke makam ayahnya di Giri Bangun, Karanganyar, kemarin. Kunjungan Titiek ke makam sang ayah itu dilakukan jelang pemerintah mengumumkan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto.
"Iya kemarin berziarah (ke makam Soeharto)," kata Titiek di Karanganyar, Jumat (7/11/2025).
Titiek sendiri mengaku bersyukur bahwa ayahnya diusulkan menjadi pahlawan nasional. Apalagi, masyarakat juga mendukung Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kami bersyukur dari keluarga bersyukur kalau pemerintah berkenan. Dengan dukungan masyarakat seluruhnya berkenan untuk memberikan gelar pahlawan nasional untuk almarhum pak Harto," ungkapnya.
Selain masyarakat, Titiek menyebut hampir semua fraksi di DPR RI setuju dengan pengusulan tersebut. Hanya saja, kata dia, ada satu fraksi yang tidak setuju.
"(Rencana usulan pahlawan bakal dibahas di DPR?) Nggak dibahas, semua fraksi sudah setuju cuma kecuali mungkin satu fraksi yang enggak," pungkasnya.
Dilansir dari detikNews, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan usulan Presiden RI ke-2 Soeharto mendapat gelar pahlawan diputuskan sebelum 10 November atau Hari Pahlawan. Gus Ipul mengaku sudah menemui dan menampung aspirasi pihak yang menolak Soeharto diusulkan jadi pahlawan nasional.
"Kepada mereka yang menolak pun saya sudah pernah ketemu, sudah pernah diskusi sebelumnya, waktu itu. Ya kita terima, kita dengarkan apa yang menjadi keberatan-keberatannya gitu. Setelah itu kita bawa kepada forum rapat di tim pengkajian dan penelitian tersebut," kata Gus Ipul di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (2/11/2025).
Gus Ipul mengatakan adanya keberatan terkait Soeharto mendapat gelar pahlawan juga dikaji oleh pihaknya. Kendati demikian Mensos menyebut Soeharto tetap diusulkan mendapat gelar pahlawan lantaran disebut telah memenuhi syarat formal.
"Dipelajari juga, keberatan-keberatannya dipelajari. Tetapi karena sudah memenuhi syarat formal, maka Presiden Soeharto tetap kita usulkan ke Dewan Gelar Pahlawan," lanjutnya.
(aap/ahr)











































