Jenazah Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) XIII akan diberangkatkan ke Makam Raja-raja Imogiri, Yogyakarta, dengan serangkaian acara. Saat ini, jenazah masih disemayamkan di Sasono Parasdya.
Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, mengatakan rangkaian acara dimulai pada Rabu (5/11) sekira pukul 08.30 WIB. Akan ada tradisi brobosan yang dilakukan pihak keluarga, sebelum jenazah dipindah ke kereta jenazah.
"Secara umum, masih ada brobosan di sebelah utara di tempat sekarang disemayamkan. Dari situ menuju Magangan (jenazah) dipindah ke kereta jenazah. Dari sana iringan-iringan ada dua kereta yang lain termasuk prajurit, senopati lampah, dan kelengkapan upacara," kata Kanjeng Eddy, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berjalan ke selatan, melalui siti hinggil selatan di sana ada gamelan, upacara di situ, dibunyikan (gamelan). Lewat jalan tengah Alun-alun selatan, sampai perempatan Gading ke barat, Gemblegan ke utara, Slamet Riyadi ke kiri masuk ke Lodji Gandrung," imbuhnya.
Di Lodji Gandrung, jenazah akan dipindahkan ke mobil ambulans. Rombongan yang mengantar ke Makam Raja Imogiri akan mengiringi menggunakan kendaraan yang sudah dipersiapkan. Sementara kelengkapan lainnya, diangkut dengan truk.
Ditemui terpisah, Putri PB XIII, GKR Timoer Rumbai, mengatakan saat iring-iringan ke Lodji Gandrung, ada tiga kereta yang ditarik kuda yang digunakan. Kereta pertama merupakan kereta jenazah. Dua kereta lainnya bernama kereta Ampil Sinuhun, dan kereta Udik-udik.
"Udik-udik nanti akan disebar sepanjang jalan hingga Loji Gandrung," kata Gusti Timoer.
Iring-iring kereta jenazah akan diikuti oleh keluarga yang menggunakan kendaraan, prajurit, dan sebagainya. Saat mengantarkan jenazah ke Imogiri, Gusti Timoer mengatakan sudah berkoordinasi dengan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
"Untuk prosesi pemakaman sudah ada koordinasi dengan Yogyakarta. Jadi setelah nanti sampai Prambanan, itu nanti sudah dipertemukan dengan pengawalan Keraton Yogyakarta. Sultan sudah menyampaikan hal itu," jelasnya.
Ditarik 8 Kuda
Diberitakan sebelumnya, Kusir Kereta Jenazah, KP Setiyanto Nagoro, mengatakan kereta jenazah yang mengantar PB XIII ke Lodji Gandrung akan ditarik delapan kuda. Selain kereta jenazah, juga disiapkan dua kereta lainnya untuk pengiring dan sawur. Bedanya, kereta pengiring hanya ditarik dua kuda.
"Pas hari H (kereta jenazah ditarik) 8 kuda. (Dua kereta lainnya namanya) Kereta Kyai Morosebo dan Kereta Retnojuwito nanti ditarik masing-masing dua kuda," Kata Setiyanto, Senin (3/11).
Ditemui terpisah, keluarga Keraton Solo, KGPH Puger, menuturkan jenazah PB XIII sudah disucikan, dikafani, dimasukkan ke peti dan disemayamkan di Sasono Parasdya. Untuk prosesi terakhir, akan ada iringan-iringan dari Keraton menuju ke Lodji Gandrung, yang mana jenazah PB XIII akan dibawa dengan kereta jenazah.
"Rutenya dari Sasono Parasdya, lewat Sasono Sewoko, turun Maliki, halaman, ada acara brobosan, lalu ke Magangan. (Kemudian iringan-iringan) ke selatan sampai Alun-alun Selatan, ke Gapura Gading, lanjut ke Lodji Gandrung," kata Puger.
Dia mengatakan, sebelum dibawa ke Lodji Gandrung, akan ada tradisi brobosan. Dari Lodji Gandrung, jenazah akan dipindahkan ke ambulans dan dibawa ke Makam Raja Imogiri, DIY.
"Sampai Imogiri pakai adat naik tangga, nanti semayamkan di masjid Imogiri, salatkan dulu, baru prosesi ke liang lahat. Prosesinya hanya brobosan di depan Maliki, di pelataran," ucap Puger.
(apu/afn)











































