Pesan Sultan HB X Usai Melayat PB XIII, Singgung soal Regenerasi

Pesan Sultan HB X Usai Melayat PB XIII, Singgung soal Regenerasi

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 04 Nov 2025 13:36 WIB
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, saat takziah PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, Kota Solo, Selasa (4/11/2025).
Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, saat takziah PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, Kota Solo, Selasa (4/11/2025). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyampaikan dukacita atas mangkatnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XIII. Sultan HB X juga berpesan terkait regenerasi.

"Saya menyampaikan dukacita. Itu sudah saya sampaikan beberapa hari lalu. Semoga semua berjalan lancar, tidak ada halangan. Semoga juga Keraton Surakarta juga aman-aman saja, nyaman-nyaman saja," kata Sultan HB X seusai takziah di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (4/11/2025).

"Semoga regenerasi berjalan dengan baik, karena bagaimanapun kami bagian dari yang harus menjaga tradisi, baik yang di Surakarta maupun di Yogyakarta," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sultan HB X berharap keraton tetap langgeng dan menjadi bagian dari Republik. Dan, generasi penerusnya bisa tetap menjaga tradisi.

"Harapannya saya juga sama, bagaimana kita bisa mengurus dengan langgeng, menjadi bagian dari Republik. Aman-aman saja nyaman-nyaman saja semuanya, dalam perkembangan antar generasi yang terjadi, sehingga kita juga bersama-sama me-manage (mengatur) dengan baik," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Gubernur DIY itu mengenal PB XIII, tapi dia enggan mengungkapkan sosok almarhum. "Saya sekadar kenal beliau saja. Dalam arti bergaul dan sebagainya kan relatif dan jarang. Kami tidak berani memberikan pemikiran," ucapnya.

Meski demikian, Sultan HB X menegaskan komunikasi antara Keraton Solo dan Jogja tetap berjalan dengan baik. Hanya saja, hubungan keduanya jarang diketahui oleh publik.

"Sebetulnya relatif, sama beliau-beliau saya kenal. Anak-anak saya juga ada komunikasi, tidak tertutup, hanya momentum yang diperlukan untuk dilihat publik, cari waktunya susah. Kalau upacara waktunya bersamaan, jadi momentum itu tidak mudah ditemukan, tapi kalau komunikasi tetap dilakukan," jelasnya.

Kedatangan Sri Sultan itu diapresiasi putri almarhum PB XIII, GKR Timoer Rumbai. Dia mengucapkan terima kasih atas kedatangan Sri Sultan di Keraton Kasunanan Surakata.

"Saya sembah nuwun sanget (sangat berterima kasih), (Sri Sultan) bisa meluangkan waktu takziah ke Sinuhun. Kedukaan kami beliau ikut prihatin dengan tidak membunyikan gamelan selama 5 hari. Saya sangat terharu dan tersentuh, sembah nuwun, semoga hubungan Keraton Surakarta dan Yogyakarta bisa baik, biar bagaimanapun kita masih punya darah dengan Yogyakarta," kata Gusti Timoer.

Dia menambahkan, pertemuan Sri Sultan dengan PB XIII memang jarang terjadi. Namun Sri Sultan sering bertemu saat era kekuasaan PB XII.

"Waktu PB XII seda (mangkat), beliau ke sini. Ketika PB XII masih sugeng (hidup) sering tindak ke sini, waktu jumenengan saya menari, jadi saya tahu. Ketika Sinuhun bertakhta, pernah kepanggihnya (ketemunya) di Mangkunegaran dan Pakualaman," pungkasnya.




(dil/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads