32 Ribu Orang Terdampak Banjir Semarang

32 Ribu Orang Terdampak Banjir Semarang

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 17:24 WIB
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng di ujung tol Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Senin (3/11/2025).
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng di ujung tol Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Senin (3/11/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyebut ada 32 ribu jiwa yang terdampak banjir di Kota Semarang. Warga terdampak disebut tak bisa beraktivitas akibat banjir yang melanda sekitar 13 hari terakhir.

"Ada 32.000 yang terdampak (banjir Semarang). Ini semakin surut, menjadi 28.000 yang terdampak," kata Agustina di tol Semarang-Demak, Kecamatan Gayamsari, Senin (3/11/2025).

Agustina mengatakan pihaknya telah membangun dapur umum, posko kesehatan, posko logistik serta posko penanganan lalu lintas untuk membantu para korban terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak yang paling berat adalah mereka tidak bisa beraktivitas untuk ekonomi atau aktivitas sehari-hari. Mereka yang biasanya kerja, ini nggak bisa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan kerugian akibat banjir selama 10 hari di Kota Semarang mencapai ratusan miliar. Kerugian itu dihitung dari para operasional pekerja hingga logistik yang mandek karena banjir.

"(Kerugian akibat banjir) Sedang dihitung, (potensinya) ratusan miliar. Iya (selama 10 hari). Karena misalnya truk mau kirim barang, harusnya deadline Senin, nggak bisa jalan, kan berarti potensi pertumbuhan rugi," tuturnya.

"Kemudian, mungkin ada bapak/ibu guru kita nggak bisa ngajar, sekolahnya tutup. Ini kerugian paling besar di sini, di proses pengembangan sumber daya manusia yang macet," lanjutnya.

Selain itu, penghitungan kerugian juga berasal dari kerusakan infrastruktur jalan, selokan, hingga kesehatan masyarakat yang terganggu.

Ia mengatakan guna menangani banjir di Kota Semarang, terdapat dua solusi yang diandalkan, yakni giant sea wall atau tanggul laut raksasa dan kolam retensi. Ada pula kiriman pompa penyedot air dari daerah lain di luar Kota Semarang.

"Dari Jepara, Pekalongan, dari mana-mana, konsentrasi. Karena yang (punya) kita itu hanya cukup tersedia untuk pemukiman yang terkena banjir," tutur politisi PDIP ini.

"Harapan kita ada tambahan lagi, yang kapasitasnya 1.000. Kalau sekarang masih bisa, kapasitasnya memenuhi. Takutnya bulan purnama air pasang," lanjutnya.

Ia menyebut, saat laut pasang maka air laut akan menjadi lebih tinggi, sehingga dibutuhkan pompa bantuan dengan kapasitas yang lebih bagus.

"Mudah-mudahan segera tertangani dan harapan satu-satunya yang paling besar, minta doa dari seluruh masyarakat, jangan hujan. Rekayasa cuacanya harus berhasil," pungkasnya.




(ams/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads