Heboh Foto Surat Berita Acara Warung Bakso di Gading Solo Ternyata Nonhalal

Heboh Foto Surat Berita Acara Warung Bakso di Gading Solo Ternyata Nonhalal

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 03 Nov 2025 15:32 WIB
Warung Bakso di kawasan Gading, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo yang disebut non halal, Senin (3/11/2025).
Warung Bakso di kawasan Gading, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo yang disebut non halal, Senin (3/11/2025). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Sebuah postingan viral di media sosial menyatakan salah satu warung bakso di kawasan Gading, Kecamatan Pasarkliwon, Kota Solo mengandung bahan nonhalal. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo lakukan uji laboratorium.

Dalam postingan yang diunggah akun Instagram @info_solo_utara memperlihatkan tangkap layar postingan surat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, dan suasana warung bakso tersebut.

"info terbaru,bakso remaja di gading, ternyata menambahkan bahan non halal,,, Monggo buat yang muslim harap berhati-hati," tulis dalam postingan itu, seperti yang dilihat detikJateng, Senin (3/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo, Wahyu Kristina mengatakan, lembar yang viral itu merupakan berita acara atas pernyataan pemilik tempat usaha kepada tim monitoring.

"Itu berita acara berdasarkan self declare atas pertanyaan dari tim monitoring ke pelaku usahanya. Waktu itu ditanya jawabnya sesuai berita acara. Pertanyaan, mengaku mengandung bahan nonhalal," kata Kristina kepada awak media, Senin (3/11/2025).

ADVERTISEMENT

Namun untuk memastikan hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Solo melakukan uji laboratorium atas sempel makanan tersebut.

Dia belum mengetahui bahan makanan apa yang terkandung, sehingga disebut non halal. Pihaknya akan menanti hasil laboratorium.

"Kita ada uji sampel. Belum jadi (belum keluar hasil laboratoriumnya), minggu ini insyaallah keluar," ucapnya.

Saat ini, warung bakso tersebut ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.

"Supaya tidak resah, sementara ditutup dulu. Awalnya kita tempel stiker nonhalal sambil menunggu uji lab. Ditutup hari ini oleh Satpol PP, kami sebatas pemeriksaan di bahan pangan," ujarnya.

Ditemui terpisah, Penyelia Halal Reguler Kemenag Solo, Encep Moh Ilham mengatakan, sidak dilakukan oleh tim gabungan pada bulan Oktober lalu.

"Berdasarkan sidak kemarin, memang bakso remaja menyatakan jika produknya menggunakan produk non halal, dia tidak menolak untuk dilabeli nonhalal oleh satpol PP," kata Encep.

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui kebenaran tersebut.

"Meskipun dari mereka mengaku nonhalal, dari Despantan mengambil sempel untuk memastikan halal atau tidak. Kemarin sudah dipasang stiker dari Satpol PP," terangnya.

Atas kejadian ini, dia mengharap kesadaran pelaku usaha yang menjual produk nonhalal, agar lebih terbuka, agar konsumen mengetahui.

"Kalau memang orientasi ke nonhalal, harus memasang semua MMT nonhalal, kemasan juga. Sehingga konsumen datang kesana mengetahui jika produk nonhalal," kata dia.

Dari pantauan detikJateng, warung bakso tersebut sudah tutup. Nampak ada sejumlah pekerja yang masih melakukan aktivitas di dapur.

Salah seorang karyawan mengaku kaget atas kabar tempat mereka bekerja dicap nonhalal di media sosial. Mereka merasa, makanan yang dijual di warung tersebut adalah halal.




(aap/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads