Kementerian Transmigrasi RI menyiapkan program beasiswa Patriot Transmigrasi bagi 1.000 mahasiswa lulusan universitas top di Indonesia. Program ini pun membuka peluang double degree dengan universitas luar negeri, melalui kolaborasi dengan Universitas Diponegoro (Undip).
Hal itu dikatakan Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. Ia mengatakan, program beasiswa ini menjadi bagian dari transformasi besar transmigrasi agar tidak sekadar memindahkan penduduk, melainkan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah.
"Akan ada insyaallah tahun depan Beasiswa Patriot ya di mana SDM-SDM unggul lulusan-lulusan sarjana top universitas di seluruh Indonesia itu bisa melakukan pembangunan kawasan transmigrasi secara menyeluruh dan bermartabat," kata Iftitah usai kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip), Kecamatan Tembalang, Jumat (31/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, program tersebut akan menempatkan penerima beasiswa di kawasan transmigrasi. Terdapat 154 kawasan transmigrasi dengan kawasan prioritas yakni Barelang di Batam, Salore di Merauke, dan antara Sulawesi Tengah atau Sulawesi Barat.
"(Target berapa mahasiswa?) Rencana kita 1.000 mahasiswa, dan yang menarik adalah di Undip ini juga saya sampaikan bagus juga ada double degree antara TUM, Technical Universitydi Munich, Jerman dengan (Departemen PWK (Perencanaan Wilayah Kota) yang ada di Undip," ungkapnya.
"Sehingga nanti seluruh generasi muda yang bisa mendaftar di PWK Undip ini itu juga nanti akan mendapatkan gelar yang sama dari TUM dari Jerman," lanjutnya.
Hal itu, kata dia, menjadi langkah supaya transmigrasi hari ini tidak lagi dipandang memindahkan masalah, tetapi upaya pendistribusian SDM unggul.
"Oleh karena itu saya dan seluruh pegawai Kementerian Transmigrasi berusaha merapatkan barisan dengan dunia kampus dan dunia usaha, agar bisa membantu rakyat untuk melakukan industrialisasi, tetapi juga tidak meniadakan kehadiran masyarakat lokal," tuturnya.
Selain menyiapkan beasiswa reguler, pemerintah juga berencana mengalokasikan 30-60 persen kuota bagi anggota Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat semangat bela negara.
"Ini juga arahan dari Bapak Presiden untuk meningkatkan semangat bela negara, militansi. Jadi nanti saya sedang hitung, paling tidak 30-60 persen kita akan alokasikan untuk Komcad agar anak-anak muda kita itu jiwa patriotismenya itu betul-betul teruji," kata dia.
Sementara itu, Rektor Undip, Suharnomo mengatakan, Undip sebelumnya telah menjalankan Ekspedisi Patriot dan menurunkan ratusan mahasiswa serta dosen ke berbagai wilayah transmigrasi.
Ia mengatakan kampusnya siap mendukung penuh program tersebut. Ia menyebut Undip telah menyiapkan 14 program studi yang akan terlibat, termasuk kerja sama double degree dengan Technical University of Munich (TUM), Jerman.
"Untuk beasiswa, Undip sudah menyiapkan di 14 prodi. Salah satunya sudah ready dengan TUM. Pak profesornya juga datang ke sini dan sudah meninjau di beberapa wilayah transmigrasi dengan Pak Menteri dan dari tim dari Undip," ujarnya.
"Saya rasa itu bukti nyata bahwa kita memang serius ingin support pada transformasi yang ada di transmigrasi," lanjutnya.
(afn/alg)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 